Target Pemerintah Dinilai Tak Realistis

Kamis, 25 Februari 2010 – 20:54 WIB

JAKARTA—Pengamat ekonomi, Dr Umar Juoro, menilai bahwa economic plan Pemerintah Indonesia 2010-2014 yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tidak realistisDiantara economic plan tersebut, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi di tahun 2012 akan mencapai  7 persen, angka pengangguran berkurang, investasi meningkat dan pembangunan infrastruktur terealisasi maksimal.

‘’Economic plan (rencana ekonomi,red) pemerintah saya nilai tidak realistis

BACA JUGA: Diprediksi Pertumbuhan Lampaui Target

Terlebih lagi kondisi yang ada saat ini, banyak program pemerintah yang tidak efektif langsung menyentuh pada persoalan yang dihadapi masyarakat
Diantara yang tidak realistis, kurangnya angka pengangguran, penurunan kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi 2012 yang mencapai 7 persen,’’ kata Umar dalam acara seminar Indonesia Economic Plans: Challenges and prospect’’ di Finansial Club Jakarta, Kamis (25/2).

Untuk angka pengangguran kata Umar, memang secara statistik terlihat pengurangan

BACA JUGA: Pelayanan Satu Pintu Mulai Dipromosikan

Namun turunnya angka pengangguran tidak diiringi dengan kualitas sumber daya manusianya.‘’Tenaga kerja kita justru banyak terserap pada sektor informal
Artinya secara kuantitas memang terjadi pengurangan namun secara kualitas tidak,’’ katanya.

Target pertumbuhan ekonomi juga tidak diiringi dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat

BACA JUGA: Yang Betina Jangan Dipotong

Sementara pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai 7 persen dan 7,7 persen dalam tahun 2014.’’Dinyatakan realistis kalau tingkat kesejahteraan juga meningkat, namun yang terjadi masih belum,’’ jelasnya.

Dari segi infrastruktur dan sektor industri juga demikianTarget memenuhi pembangkit listrik 3.000 MW/tahun, kata Umar paling realistis hanya akan terpenuhi 1.000 MW per tahunUntuk rencana pembangkit listrik Geothermal sebesar 5.000 MW per tahun, juga sulit bila melihat masih banyaknya kendala lahan dan infrastruktur pendukung.’’Paling di tahun ini, kekuatan industri kita tidak akan lebih dari 2 persen saja pertumbuhannyaItu baru realistis,’’ kata Umar(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perusahaan Diminta Jual Sisa Energi


Redaktur : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler