Bos Wikileaks Buron Polisi Swedia

Jumat, 19 November 2010 – 13:30 WIB
STOCKHOLM - Kejaksaan Swedia akan mengeluarkan surat perintah penahanan terhadap bos situs pembocor informasi penting Wikileaks, Julian AssangeKeputusan ini diambil setelah pengadilan setempat menyetujui permohonan penahanan Assange, menyusul sikap bekas hacker itu yang tak kunjung memenuhi panggilan pemeriksaan, atas 2 kasus pemerkosaan yang dituduhkan pada dirinya

BACA JUGA: PBB Kampanyekan Stop Sunat Wanita

Jika juga tak ditanggapi, Assange terancam jadi buronan Interpol.

Versi aparat Swedia, Assange yang kelahiran Australia diduga telah memerkosa, menganiaya dan memaksa secara seksual terhadap 2 wanita di Kota Enkoping Swedia tengah dan Stockholm, saat dia berkunjung ke negara tersebut pada Agustus lalu
Dua pidana tersebut diduga dilakukan Assange saat dia menjadi pembicara pada sebuah seminar tanggal 14 Agustus

BACA JUGA: PM Thailand Batal Kunjungi Rusia

Kejadian ini baru dilaporkan kedua korban enam hari kemudian atau tanggal 20 Agustus 2010
Demikian diberitakan situs news.com.au, Jumat (19/11).

Lewat pengacara asal Inggris Mark Stephen, Assange membantah tuduhan itu seraya menyebutkan kencan dilakukan atas dasar saling suka

BACA JUGA: Hujan Rahmat Iringi Mabit di Mina

Disebutkan pula, sebelum bertolak ke Inggris, kliennya sempat menawarkan diri untuk diperiksa secara langsung, via telepon, videokonfren, email, bahkan pernyataan di bawah sumpah"Semua tawaran itu ditolak jaksaMereka malah memaksakan kehendak agar Assange kembali ke Swedia," ungkap Stephen, sambil mengatakan tuduhan itu salah dan tak berdasar.

Sejak didirikan tahun 2006, Wikileaks berhasil mempublikasikan hampir setengah juta dokumen penting Amerika Serikat, terkait perang Afghanistan dan IrakPemerintah AS dan beberapa rekan Assange sempat meminta dia agar tak jadi merilis data sangat penting itu di situs WikileaksAlasannya, bisa membahayakan keselamatan tentara dan informan ASNamun menurut Assange, pengungkapan dokumen ditujukan agar militer AS melakukan investigasi apakah telah terjadi pelanggaran HAMSemenjak rajin mengumbar dokumen rahasia  lewat internet, Assange maupun anggota Wikileaks lain mengaku tengah jadi sasaran penganiayaan mata-mata AS maupun negara lain yang marah atas pengungkapan rahasia mereka lewat internet tersebut.(pra/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiongkok Langsung Teliti Gedung Bertingkat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler