LONDON- Pendiri Wikileaks, Julian Assange mengaku paling takut jika dia diekstradisi ke Amerika Serikat, selepas dibebaskan secara bersyarat dari sel penjara kepolisian London, Inggris, pada Kamis pekan lalu.
Kekhawatiran ini muncul setelah beredar berita bahwa jaksa wilayah AS tengah mengumpulkan bukti untuk menjerat Assange dengan tuduhan spionase setelah berhasil mempengaruhi seorang tentara AS bernama Bradley Manning, agar membocorkan rahasia negara untuk kemudian dikirimkan ke Wikileaks.
"Risikonya sangat besarRisiko (diekstradisi, red) yang paling kami takuti
BACA JUGA: Siswa Dua Bus Ditusuk Pisau
Dan sepertinya semakin serius dan sangat mungkin (terjadi), dan sedang terus mereka (pemerintah AS) usahakan," kata pria kelahiran Australia 39 tahun lalu, seperti diberitakan news.com.au, Minggu (19/12).Amerika adalah negara yang paling merasa dirugikan dari bocoran informasi yang disebarkan situs pembocor rahasia ini
Sementara Manning, yang merayakan ulang tahun ke-24 di tahanan, terancam didakwa menyebarkan rahasia militer AS
BACA JUGA: Obama Klaim Menangi Perang Afghanistan
Seperti menyebarkan video serangan helikopter AS yang menewaskan 17 orang di Irak termasuk dua wartawan Reuters.Juga termasuk insiden lain di Irak dan Afghanistan melalui lebih dari 250 ribu kawat diplomatik
BACA JUGA: Teroris Juga Rekrut Warga Kulit Putih
Jika terbukti Manning bisa kena hukuman penjara maksimal 52 tahun.Hukuman bisa diringankan bila Manning mau bersaksi di pengadilan bahwa inisiatif pembocoran rahasisa berasal dari AssangeSelain Amerika, Swedia adalah negara yang sangat ingin mengekstradisi Assange dengan tuduhan memerkosa dua wanitaSwedia kemudian meminta interpol untuk menangkap Assange, sampai akhirnya ditahan polisi London selama 9 hari sebelum akhirnya dibebaskan.(pra/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pendiri Wikileaks Kembali Disidang
Redaktur : Tim Redaksi