LONDON - Pengadilan Tinggi London kembali menghadirkan Julian Assange dalam sidangNasib pendiri situs whistleblower WikiLeaks itu berada di tangan hakim Duncan Ouseley
BACA JUGA: ABK Indonesia Selamat dari Tragedi Pulau Natal
Kemarin (16/12), hakim dijadwalkan mengambil putusanSelain Ouseley, tampak beberapa jaksa dan pengacara Assange, Mark Stephens, di gedung pengadilan
BACA JUGA: Ratu Diduga Ikut Kudeta Thaksin
Assange tiba belakangan dengan menumpang sebuah vanBACA JUGA: Terempas Ombak, 27 Tewas
Dia juga terlihat mengumbar senyum saat kilatan-kilatan kamera wartawan mengabadikan kedatangannya."Kami berharap banyakTapi, tentu putusan ada di tangan hakim," ujar Stephens seperti dikutip Associated Press.
Sebagai pembela Assange, dia jelas berharap kliennya bebas dengan jaminanSebenarnya, sejak Selasa (14/12), opsi bebas dengan jaminan 200.000 poundsterling atau sekitar Rp 2,8 miliar sudah disepakatiTapi, hakim menunda putusannya sampai hearing ekstradisi kemarin.
Assange ditahan Polisi Metro London setelah menyerahkan diri pada 7 Desember laluSebelumnya, atas permintaan pemerintah Swedia, Interpol memasukkan Assange dalam DPO internasionalDalam interogasi awal, dia menyangkal semua tuduhan yang dikenakan kepada dirinyaYakni, pelecehan seksual serta percobaan pemerkosaan terhadap dua perempuanPeristiwa itu terjadi pada waktu yang berbeda Agustus lalu.
Tapi, Stephens yakin kliennya tidak bersalahMenurut dia, Assange hanya melakukan hubungan seksual tanpa pengaman dengan dua perempuan tersebutDia juga curiga ada latar belakang politik di balik tuduhan dua perempuan ituSebab, mereka baru melaporkan perbuatan Assange setelah sadar bahwa pria yang berhubungan badan dengan mereka adalah bapak WikiLeaks yang dibenci Washington(hep/c5)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kekebalan Hukum Anggota Dewan Dicabut
Redaktur : Tim Redaksi