Dua mualaf tersebut tewas akibat serangan rudal di Kota Datta Khel tujuh hari lalu (10/12)
BACA JUGA: Pendiri Wikileaks Kembali Disidang
Mereka yang dilaporkan berusia 48 dan 25 tahun itu berada di dalam mobil bersama dua militan lain.Departemen Luar Negeri menyatakan, Komisi Tinggi Inggris Raya mencari informasi lebih jauh tentang dua pria tersebut
September lalu, seorang tersangka teroris asal Inggris juga tewas dalam sebuah serangan di barat laut Pakistan
BACA JUGA: ABK Indonesia Selamat dari Tragedi Pulau Natal
BBC melansir, pria tersebut, Abdul Jabbar, dilatih dan dipersiapkan untuk menjadi pemimpin sel Al Qaidah di Inggris.Masih menurut BBC Newsnight, Jabbar ditugasi mempersiapkan sebuah serangan komando ala Mumbai untuk beberapa target di Inggris Raya, Prancis, dan Jerman.
Militer AS memang tidak secara berkala menyiarkan hasil operasi udara mereka
Deplu Inggris menyatakan serius untuk menyelidiki informasi yang dilansir sejumlah media
BACA JUGA: Ratu Diduga Ikut Kudeta Thaksin
"Kami mengikuti laporan berbagai media tentang dua warga negara Inggris di PakistanKomisi tinggi kami di Pakistan sedang mencari informasi terkait laporan tersebut," jelas seorang jubir Deplu.Jika laporan itu benar, dua militan tersebut akan menjadi mualaf pertama Inggris yang tewas di PakistanOtoritas Pakistan juga belum bisa mengonfirmasi laporan ituNamun, mereka telah membenarkan bahwa empat militan tewas dalam dua serangan rudal di Waziristan Utara pada 10 Desember.
"Dua rudal tersebut menghantam sebuah mobil dan sebuah rumah di Kota Khadar Khel, sekitar 40 kilometer utara Miransah," jelas seorang petugas keamanan lokal di Waziristan Utara.
Masih menurut Guardian, salah seorang pria yang tewas bernama asli SteveAbu Bakar dan Mansoor Ahmed masuk ke Pakistan tahun lalu (2009)Mereka pergi ke Waziristan Utara, perbatasan dengan Afghanistan, untuk bergabung dengan Al Qaidah.
Sebelumnya, dinas keamanan Inggris MI5 mengeluarkan pernyataan bahwa Al Qaidah berupaya menjadikan para pemuda muslim Inggris sebagai target propaganda melalui ceramah yang provokatifMI5 mengklaim, Anwar al-Awlaki, seorang ulama yang berada di Timur Tengah, menyuntikkan gagasannyaDemikian dilaporkan harian Telegraph.
Menurut surat kabar tersebut, Awlaki mencuri perhatian para pemuda dengan salah satu pernyataannya pada Maret"Bukankah ironis, dua ibu kota yang memerangi Islam, Washington DC dan London, juga menjadi pusat jihad di BaratJihad menjadi sangat Amerika seperti pai apel dan sangat Inggris seperti teh pada sore hari," serunya.
Awlaki, pria keturunan Yaman yang dilahirkan di Amerika, kini berada di YamanDia menjadi amat berpengaruh terhadap generasi muda muslim di seluruh dunia melalui ceramah bahasa Inggris-nya yang tersebar di internet.
Dalam beberapa minggu terakhir, Al Qaidah telah merilis wawancara dengan AwlakiDalam wawancara tersebut, dia mengakui keterlibatannya dalam 14 rencana teror di Inggris, Kanada, dan AS(cak/c7/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terempas Ombak, 27 Tewas
Redaktur : Tim Redaksi