jpnn.com, BATAM - Kepala Badan BP Batam Muhammad Rudi berkomitmen untuk menyelesaikan hunian baru untuk masyarakat yang terdampak relokasi dalam pengembangan Rempang Eco City.
Hal itu, disampaikan oleh Muhammad Rudi dalam "Dialog Pengembangan Rempang", di Batam, Rabu (6/9).
BACA JUGA: Warga Pulau Rempang Batam Bentrok dengan Petugas Gabungan
"Relokasi ke tempat yang baru ini akan kami siapkan. Kami tidak akan pindahkan bapak dan ibu begitu saja," kata Muhammad Rudi.
Jika hunian baru tersebut belum selesai, maka masyarakat Rempang Galang akan mendapatkan tempat sementara. Tidak hanya itu, biaya hidup masyarakat selama di hunian sementara juga akan ditanggung setiap bulannya.
BACA JUGA: Pelaku Perampokan Rp 190 Juta di Batam Ditangkap di Bekasi
Adapun biaya hidup selama masa relokasi sementara itu sebesar Rp 1.034.636 per orang dalam satu KK. Biaya hidup tersebut termasuk biaya air, listrik, dan kebutuhan lainnya.
Sementara, untuk masyarakat yang memilih untuk memilih tinggal di tempat saudara atau diluar dari hunian sementara yang disediakan, akan diberikan tambahan biaya sewa sebesar Rp 1 juta per bulan.
BACA JUGA: 4 Khasiat Akar Bayam yang Tidak Terduga
"Jadi, itu akan kami berikan sampai hunian baru selesai dibangun," katanya.
Hunian baru yang disiapkan itu berupa rumah tipe 45 senilai Rp 120 juta dengan luas tanah maksimal 500 m2. Hunian itu, berada di Dapur 3 Si Jantung, yang sangat menguntungkan untuk melaut dan menyandarkan kapal.
Lokasi hunian baru tersebut, akan diberi nama "Kampung Pengembangan Nelayan Maritime City". Program ini memiliki slogan “Tinggal di Kampung Baru yang Maju, Agar Sejahtera Anak Cucu”.
Kampung Pengembangan Nelayan Maritime City akan menjadi percontohan di Indonesia sebagai tempat yang modern dan maju.
Sebab, di Kampung Pengembangan Nelayan Maritime City itu akan tersedia berbagai fasilitas pendidikan lengkap (SD, SMP hingga SMA), pusat layanan kesehatan, olahraga, dan sosial.
Selanjutnya tersedia fasilitas ibadah, Tempat Pemakaman Umum yang tertata, dan dermaga, dan transhub.
Pembangunan hunian baru itu, akan dijalankan selama 12 bulan setelah pematangan lahan. Ditargetkan, hunian tahap pertama selesai pada Agustus 2024 mendatang.
"Intinya kami akan semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik," imbuhnya. (Tan/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jual Bayi ke Warga Medan Rp 11 Juta, Ibu Muda di Batam Ditangkap Polisi
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga