BP Batam Pastikan Segera Benahi Pelabuhan Batuampar

Senin, 04 Maret 2019 – 03:30 WIB
Pelabuhan Batuampar, Batam, Kepri. Foto: Batampos/jpg

jpnn.com, BATAM - BP Batam memastikan akan menjalankan perintah Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk membenahi Pelabuhan Batuampar dalam waktu secepatnya.

Langkah awal pembenahan akan dilakukan dalam upaya mengurangi ongkos logistik. Caranya adalah dengan menambah peralatan berupa Harbour Mobile Crane (HMC) untuk mempercepat proses pemasukan kontainer ke pelabuhan.

BACA JUGA: Jumlah Kredit Macet Perumahan di Batam Masih Cukup Tinggi

"HMC merupakan solusi awal. Kami akan segera membuka kerja sama dengan perusahaan yang memiliki HMC agar segera mengoperasikannya di Pelabuhan Batuampar," ujar General Manager (GM) Komersil dan Pengembangan Usaha Kantor Pelabuhan BP Batam, Johan Effendy, seperti dilansir Batam Pos (Jawa Pos Group) hari ini.

HMC adalah alat berat berukuran raksasa yang terdiri dari kerangka bahu yang dilengkapi tali penarik dan digerakkan oleh mesin di atas roda ban yang bisa berpindah-pindah di sekitar area pelabuhan.

BACA JUGA: Promosikan Batam di Singapura, Wali Kota: Tidak Ada Dualisme Pemerintahan

Johan mengatakan bahwa dengan melengkapi pelabuhan dengan HMC akan mempercepat proses pemasukan barang. Selama ini, prosesnya cukup lambat. Dengan kapasitas yang ada, maka pelabuhan Batuampar hanya dapat memuat enam kontainer per jam.

"Dengan adanya alat ini, maka per jamnya bisa lebih lagi," katanya.

BACA JUGA: Harga Tiket Pesawat Mahal, Pengusaha UMKM Batam Menjerit

Berikutnya adalah perluasan container yard. Dengan menambah ruang untuk kontainer yang masuk, maka bisa mengurangi ongkos logistik.

Pada umumnya, pemilik barang menyewa kontainer dari Singapura baru kemudian memasukkannya ke Batam. Karena kurangnya kapasitas pelabuhan, maka setelah dipakai, kontainer pun kembali ke Singapura. Ini memakan banyak waktu dan biaya tentunya.

"Dengan adanya perluasan container, maka kontainer bisa ditumpuk di Batuampar sehingga bisa turunin ongkos logistik," ungkapnya.

Sisi positif lainnya yakni pelayaran langsung dari Batam bisa dilakukan karena kontainer sudah bisa langsung pakai dari Batuampar.

Selama ini, sangat jarang pelayaran dari Batam, karena biasanya pemilik barang mengangkut barangnya dengan kapal-kapal kecil, baru kemudian dikontainerkan di Singapura. Kemudian menuju negara lainnya.

"Tapi ini, kami harus konsolidasi dulu dengan para pengguna jasa. Kami akan segera melaksanakannya. Untuk mengurangi ongkos logistik, inilah caranya. Karena kalau mau menambah kapasitas butuh waktu panjang," paparnya.

Arahan pembenahan Pelabuhan Batuampar merupakan perintah dari Jusuf Kalla setelah kunjungannya ke Batam, bulan lalu.

Dia mempertanyakan penyebab mahalnya biaya kontainer Singapura-Batam. JK pun mengaku akan memanggil Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk menyelesaikan masalah tersebut.

"Apa yang tadi disebutkan, biaya kontainer, nanti besok saya minta Menteri Perhubungan untuk memperbaiki ini. Tentu kita pertanyakan, ada apa, kenapa (mahal)," kata JK.

Tak hanya itu, JK meninjau Pelabuhan Bebas Batam di sela kunjungannya ke Batam. JK langsung berdialog dengan Deputi Pengusahaan Sarana Usaha BP Batam, Dwianto Eko Winaryo.

"Pokoknya harus sama minimum dengan Jakarta," kata JK ke Dwianto.

JK meminta Dwianto menyelesaikan masalah tersebut dalam 1 bulan. Beberapa masukan diberikan JK, salah satunya untuk BP Batam bekerja sama dengan PT Pelindo II.

"Naikkan kapasitas, coba naikkan kapasitasnya 3 kali lipat, mudah ini. Pokoknya Pelindo mesti masuk dalam waktu dekat. Nanti saya juga bicara di Jakarta dengan Menteri Perhubungan," ucap JK.

"Selesaikan ya sebulan, kerja sama dengan Pelindo, usahakan Pelindo masuk sini investasi, tambah itu (luasnya), bongkar itu gudang-gudang tua itu. Kalau ditanya nanti bilang saja perintah dari Wapres, saya tanggung jawab kalau kamu diperiksa," tutur JK ke Dwianto.(leo)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perempuan Asal Mataram Ini Sembunyikan Sabu-sabu Dalam Anunya


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler