BP Migas dan KKKS Salurkan Rp 10 Miliar Bantuan Bencana

Senin, 01 November 2010 – 16:51 WIB

JAKARTA - Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), menyalurkan bantuan senilai Rp 10 miliar bagi korban bencana alam yang terjadi di beberapa daerah di IndonesiaDi mana rinciannya, untuk korban bencana banjir bandang Wasior dialokasikan sebesar Rp 4 miliar, letusan Gunung Merapi Rp 2 miliar, serta untuk bencana tsunami Mentawai sebesar Rp 4 miliar.

Menurut Kepala BP Migas R Priyono, seluruh bantuan tersebut akan diserahkan dalam tiga tahap

BACA JUGA: Merapi Terus Meletus, Brimob Diminta Tetap Siaga

Masing-masing untuk tahap tanggap darurat sebesar 10 persen, tahap rehabilitasi 30 persen, serta tahap rekonstruksi sebesar 60 persen.

Bantuan tanggap darurat I bencana Wasior dari BP Migas-KKKS sendiri, disebut telah diserahkan di Manokwari pada pertengahan bulan lalu, yakni senilai Rp 187 juta
Sedangan bantuan tanggap darurat bencana Mentawai telah diserahkan oleh Medco E&P Indonesia berupa genset, chainshaw dan peralatan lainnya, senilai Rp 75 juta.

"Pada hari ini, BP Migas-KKKS kembali menyerahkan bantuan tanggap darurat korban bencana Merapi, sebesar Rp 100 juta untuk Kabupaten Sleman dan Rp 100 juta untuk Kabupaten Magelang

BACA JUGA: Yusril Curhat Sisminbakum di MK

Bantuan diserahkan di Posko Bencana Merapi Pakem, Sleman, Yogyakarta," ungkap Priyo - sapaan akrab R Priyono - saat melepas Tim Relawan dan Tim Evaluasi BP Migas-KKKS ke lokasi bencana, Senin (1/11).

"Sebelumnya BP Migas-KKKS telah memberikan bantuan tanggap darurat melalui Total E&P Indonesie dan Medco E&P Indonesia, masing-masing senilai Rp 250 juta dan Rp 120 juta," tambah Priyo.

Dilanjutkan Priyo, saat ini tim evaluasi BP Migas-KKKS sedang melakukan pendataan di daerah bencana banjir bandang Wasior di Papua, bencana tsunami Mentawai di Sumbar, serta bencana Gunung Merapi di Yogyakarta, guna mendapatkan data lebih akurat sebagai dasar pelaksanaan program bantuan selanjutnya
Di luar itu, Priyo menghimbau agar seluruh institusi, utamanya di lingkungan industri hulu migas, untuk membentuk Emergency Respond Team (ERT) yang siap bergerak setiap saat.

"Ini merupakan sebagai wujud rasa empati dan kepedulian terhadap sesama

BACA JUGA: KPK akan Ceramahi Instansi Berintegritas Rendah

Kepedulian terhadap sesama harus terus dibangkitkan sebagai landasan pengabdian bagi bangsa dan negaraGerakan kepedulian harus melibatkan seluruh lapisan pekerja," pungkasnya(yud/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Minggu Ini Cirus Cs Dipanggil Polisi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler