BP Migas Dituding Gagal Kawal Target Lifting

Kamis, 25 November 2010 – 23:03 WIB

JAKARTA – Komisi VII DPR RI menyalahkan BP Migas terkait dengan tidak tercapainya target lifting minyak sebesar 965 ribu barel per hari (bph) yang telah ditetapkan pemerintah bersama DPR dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2010Anggota Komisi VII, Tri Yulianto dalam rapat Komisi VII dengan BP Migas di gedung DPR RI, Kamis (25/11), menilai tidak tercapainya target lifting minyak itu karena adanya faktor internal yang menyebabkan kinerja BP Migas tidak optimal dalam mengawasi kegiatan di sektor Migas.

"Selama setahun ini kita melakukan rapat dengan BP Migas, capaian lifting minyak yang disampaikan BP Migas selalu meleset dari target yang sudah disepakati bersama

BACA JUGA: DPR Diminta Tegur Menneg BUMN

Alasannya lagi-lagi tekait dengan teknis
Saya rasa, di samping gangguan teknis juga adanya kelalaian kinerja dari BP Migas," ucap politisi dari Fraksi Demokrat itu.

Dalam paparannya, Ketua BP Migas R Priyono menyatakan bahwa lifting minyak rata-rata nasional baru mencapai 957 bph

BACA JUGA: DPR Tolak Pertamina Beli Saham Medco

Tidak tercapainya target lifting minyak ini, terang Priyono, disebabkan oleh berbagai faktor seperti cuaca, peralatan, sistim transportasi, jaringan listrik dan faktor lain sehingga menganggu produksi minyak.

"Hingga bulan Agustus kami masih sangat optimis bisa mencapai target 965 ribu bph, bahkan bisa katakan mencapai 970 ribu bph
Tapi dalam kenyataannya ada penurunan yang luar biasa akibat bocornya pipa gas milik PT TGI di kabupaten Indragiri Hulu, Riau yang menyebabkan produksi dari KKKS PT CPI, BOB BSP-PHE dan SPR langak turun atau terhenti hingga 178.000 bph," katanya.

Memang, menurut Priyono, kebocoran pipa gas PT TGI itu bisa diperbaiki selama enam hari

BACA JUGA: Penerimaan Pajak Negara Sudah 77,7 Persen

"Tapi efeknya sampai saat ini masih belum pulihItu yang membuat kita lemas dan pasrah saja," keluhnya(yud/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Konversi Mitan ke LPG, Pemerintah Hemat Rp 19 Triliun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler