BP Migas Hemat Rp 870 M

Kamis, 10 Februari 2011 – 00:50 WIB
BATAM – Penghematan biaya pengadaan barang dan jasa di sektor industri hulu Minyak dan Gas Bumi (migas) pada tahun 2010 mencapai US$ 96,5 juta atau sekitar Rp 870 miliarJumlah ini didapat melalui berbagai kontrak pengadaan bersama dan transfer material yang dilakukan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS)

BACA JUGA: Tahun Ini, 9 Juta Tabung Gas 3 Kg Didistribusikan

Pengadaan bersama menyumbang sekitar US$ 66,7 juta, sedangkan kontribusi transfer material sebesar US$ 29,8 juta.

’’Pencapaian ini melebihi target penghematan pada 2010 yang hanya sebesar US$ 75 juta
Kemudian jumlah ini juga melebihi penhematan di tahun 2009 yang hanya sebesar US$ 61,93 juta, dengan rincian pengadaan bersama sebesar US$ 35,42 juta dan pemberdayaan material sebesar US$ 26,51 juta,” kata Kepala BP Migas, R Priyono saat membuka rapat kerja Forum Konsultasi Pengadaan Barang dan Jasa Sektor Hulu Migas di Batam, Rabu (9/2) melalui siaran persnya.

Hadir pada pertemuan tersebut Deputi Umum, BPMIGAS, A.S Rizal Asir, Presiden Premier Oil, Roberto Lorato, Presiden Hess Indonesia, Steve Mc.Nally, dan Direktur Bisnis Banking Bank BNI, Krishna Suparto.

Disebutkan Priyono, untuk tahun 2011 ini BP Migas menargetkan penghematan pengadaan barang dan jasa menjadi US$ 105 juta

BACA JUGA: Realisasi Pembatasan BBM Subsidi Tidak Jelas

Rinciannya, US$ 75 juta untuk penghematan pengadaan bersama, dan US$ 30 juta untuk transfer material
‘’ Kami optimis target tersebut akan bisa dilewati,” katanya

Sementara itu Deputi Umum, BPMIGAS, A.S Rizal Asir menambahkan, pengadaan bersama dan transfer material antar kontraktor yang telah berjalan, antara lain, penggunaan gudang dan fasilitas, transportasi laut dan udara, operasi bersama penyelidikan survei seismik, serta kontrak bersama penggunaan rig untuk pemboran maupun workover.

Saat ini ungkapnya, telah eksis enam forum pengadaan barang dan jasa di seluruh wilayah Indonesia, yakni Kalimantan Timur, Jawa Timur, Sumatera Tengah, Sumatera Selatan, Natuna, dan Offshore North West Java (ONWJ)

BACA JUGA: Rp2 Triliun untuk Kompensasi Gagal Panen

Dalam waktu dekat ujarnya pula akan dibentuk forum serupa untuk wilayah Papua dan Maluku.

’’Forum pengadaan barang dan jasa, tidak hanya bermanfaat dalam menghemat waktu dan biayaTapi forum juga terbukti ampuh menumbuh kembangkan pengusaha daerah untuk lebih berpartisipasi pada kegiatan usaha hulu migasSehingga kerjasama antara kontraktor KKS, penyedia barang dan jasa, serta perbankan nasional pun meningkat,” katanya.

Komponen Dalam Negeri Meningkat

Rizal menyatakan, tidak hanya penghematan pengadaan yang meningkat, tapi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pun menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahunBerdasarkan data BP Migas ternagnya, untuk tahun 2010 total nilai pengadaan barang dan jasa di seluruh kontraktor KKS mencapai US$ 10,79 miliar dengan TKDN sebesar 63,4 persen

Nilai TKDN barang sekitar US$ 1,92 miliar atau 50,5 persen, sedangkan nilai TKDN jasa senilai US$ 4,92 miliar atau mencapai 70,5 persen“Angka ini meningkat dari US$ 8,98 Milyar pada 2009 dengan TKDN hanya 49 persen,” ujarnya

Ditambahkan Rizal, pertumbuhan nilai transaksi pembayaran pengadaan barang dan jasa melalui bank umum nasional juga cukup menggembirakanPada tahun 2009, tercatat transaksi sebesar US$ 3,97 miliar, sementara tahun lalu nilai transaksinya naik US$ 4,6 miliarTotal transaksi di perbankan nasional sajak April 2009 hingga Desember 2010 mencapai US$ 8,596 miliar.

’’ Kedua kebijakan ini merupakan langkah konkret BP Migas untuk mendukung dan menumbuhkembangkan kemampuan nasional agar lebih mampu bersaingTidak hanya di tingkat nasional, tapi juga international,” pungkasnya(yud/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BPS: Produksi Karet-Sawit Meningkat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler