JAKARTA – Meskipun masih menyisakan tiga bulan lagi, namun Badan Pengatur Hulu Minyak dan Gas bumi (BPMigas) mengakui bahwa sulit untuk mencapai target lifting Minyak sebesar 945 ribu barel per hari sesuai yang ditargetkan dalam APBN-P.
"Lifting kita buruk sekali, sulit untuk bisa mencapai di angka 945 ribu bph,’’ ujar Ketua BPMigas, R Priyono ketika ditemui di gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin (3/10).
BP Migas beralasan, tidak tercapainya target itu lagi-lagi disebabkan oleh berbagai persoalan teknis dan unplane shutdown dan kendala-kendala lainnya yang tentu saja tidak bisa diatasi dalam waktu cepat.
‘’Peristiwa terbakarnya kapal tanker milik Cenoc Lentera Bangsa belum lama ini, ditambah lagi dan berbagai persoalan teknis dan unplane shutdown sangat mempengaruhi terhadap turunnya produksi minyak.’’ Saat ini produskinya baru sekitar 900 bph,’’ terang Priyono.
Priyono belum mau menyebutkan besaran lifting yang mampu dicapai hingga kahir tahun nantiMenurutnya, hal itu baru bisa diketahui pada November bulan depan
BACA JUGA: Holding Perusahaan Semen BUMN Macet
‘’ Untuk sakarang belum bisa diketahui, nanti pada NovemberBACA JUGA: Operasi Dua Blok Migas Dihentikan
BACA JUGA: Menkeu Baru Harus Bisa Kuasai Makro
(yud/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... Investor: Tarif Tol Harus Rutin Naik
Redaktur : Tim Redaksi