JAKARTA - Pengamat ekonomi Umar Juoro mengharapkan, Menteri Keuangan yang baru nanti memiliki penguasaan makro ekonomi dan wawasan global yang cukup"Presiden SBY mesti memilih orang yang tepat sebagai Menkeu baru dengan penguasaan makro ekonomi yang mumpuni dan eskposur internasional yang cukup," kata Juoro di Jakarta, Minggu (2/10).
Menurut dia, kriteria tersebut menjadi penting bagi seorang Menkeu baru mengingat kondisi perekonomian suatu negara kini makin bergantung pada negara lain dan bersifat global.
Hal senada dikemukakan Kepala Danareksa Research Institute, Purbaya Yudhi Sadewa, dan pengamat pasar modal, Yanuar Rizky
BACA JUGA: Investor: Tarif Tol Harus Rutin Naik
"Penguasaan makronya harus cukup," kata Purbaya.Apalagi, lanjut Yanuar, kondisi perekonomian global sekarang ini sedang terguncang krisis di Amerika Serikat dan Eropa
BACA JUGA: Freeport dan Newmont Harus Mau Renegosiasi
"Menkeu baru mesti mengerti risiko global bagi bangsanya," ujarnya.Presiden Yudhoyono sudah memberikan sinyal kuat akan melakukan "reshuffle" menteri sebelum masa dua tahun pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II yang berakhir pada 20 Oktober 2011.
Posisi Menteri Keuangan disebut-sebut menjadi salah satu yang akan dilakukan pergantian selain Menteri BUMN, Menteri Perhubungan, dan Menteri ESDM
Umar juga mengatakan, Menkeu baru mesti bisa menjabarkan tugas pemerintahan Presiden Yudhoyono yang berjanji akan melakukan akselerasi di sisa tiga tahun terakhir KIB II ini
BACA JUGA: Pemda Ngotot Minta Jatah Inalum 60 Persen
"Dengan posisi yang cukup strategis tersebut, Menkeu juga harus berasal dari kalangan profesional dan bukan partai politik," ujar Direktur Center for Information and Development Studies (Cides) ituUmar Juoro juga berharap Menkeu baru mesti bisa bekerja sama dengan menteri ekonomi lainnyaSelain dengan menteri lain, hubungan Menkeu Agus Martowardojo juga diketahui kurang harmonis dengan DPR.
Sering kali, Agus bersitegang dengan Komisi XI dan Badan Anggaran DPRAkibatnya, penyelesaian program-program kerja pemerintah menjadi tidak optimal.
Yanuar kembali menambahkan, Menkeu baru juga harus bisa dipercaya Presiden dan membela kepentingan negaranya"Presiden mesti memilih Menkeu yang bisa dipercaya dan bekerja sungguh-sungguh bagi rakyatnya," kata Yanuar.
Sebelumnya, sejumlah kalangan mengharapkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menciptakan sejarah melalui pergantian atau "reshuffle" beberapa menteri yang direncanakan dalam waktu dekat.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Atmajaya Jakarta, A Prasetyantoko mengatakan, pemilihan orang yang tepat menjadi keharusan karena masa jabatan Yudhoyono sebagai presiden yang tinggal tiga tahun lagi, sehingga tidak ada resiko gagal baginya.
"Harapannya, kepemimpinan terakhir Presiden Yudhoyono ini meninggalkan hasil yang baik dan terukur, serta menjadi sejarah di masa yang akan datang," kata Prasetyantoko(lum)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Investor Enggan Risiko Besar
Redaktur : Tim Redaksi