jpnn.com - MOJOKERTO - Nasib benda sejarah peninggalan Majapahit makin mengkhawatirkan. Sebab, Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Trowulan, Kabupaten Mojokerto, tak memiliki data jumlah peninggalan Majapahit yang menjadi koleksi museum di luar BP3 Trowulan.
Kasubbag Tata Usaha BP3 Trowulan Danang Wahyu Utomo beralasan, BP3 tak memiliki kemampuan untuk mendata itu. "Banyak alasannya. Karena itu, kami tidak bisa menyebut berapa banyak peninggalan Majapahit yang berada di luar Mojokerto," katanya.
BACA JUGA: Kemenhut Tak Berencana Revisi Peta Wilayah Hutan di Batam
Danang menyatakan, koleksi peninggalan Majapahit yang tersimpan di museum luar Mojokerto bisa terjadi saat masa kolonial. "Bisa jadi, saat ditemukan, benda itu dipindahkan ke tempat lain" terangnya.
Dia menuturkan, di era penjajahan dulu, sering terjadi penggalian kemudian membawa temuan benda sejarah ke luar Indonesia. Seperti terlihat di perpustakaan Leiden, Belanda.
BACA JUGA: Pengungsi Gunung Sinabung Dipusatkan di Kabanjahe
"Contohnya, banyak manuskrip kita yang tersimpan di sana. Dan masyarakat pribumi saat itu tidak tahu kalau benda tersebut dibawa ke luar," lanjutnya.
Alasan lainnya, situs dan benda peninggalan Majapahit tidak hanya berada di Mojokerto, melainkan juga di wilayah lain. "Wilayah kerajaan Majapahit itu luas dan mobilisasi masyarakat saat itu terjadi hingga luar Pulau Jawa," ucapnya.
BACA JUGA: Penerimaan CPNS 2013, tak Ada Istilah Putra Daerah
Karena itu, menurut dia, hal yang tidak aneh jika di beberapa daerah luar Mojokerto memiliki peninggalan Majapahit. Hingga kemudian, peninggalan itu ditemukan dan disimpan di museum setempat. (mg1/nk/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Tetap Tolak Penutupan Lokalisasi Klakahrejo
Redaktur : Tim Redaksi