BPJS Kesehatan Dorong Kolaborasi dalam Perluasan Digitalisasi Layanan Program JKN-KIS

Kamis, 14 Oktober 2021 – 15:42 WIB
Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti saat berbicara di Pertemuan Nasional Fasilitas Kesehatan 2021, Kamis (14/10). Foto: BPJS Kesehatan.

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mendorong penerapan digitalisasi pada pelayanan kesehatan.

Namun Ghufron mengakui, dalam pelaksanaannya masih terdapat sejumlah tantangan, seperti ketersediaan akses jaringan komunikasi data, sarana dan prasarana maupun efektivitas dan mutu atas layanan yang diberikan.

BACA JUGA: BPJS Kesehatan Gelar Seleksi Faskes 2022

"Untuk itu sangat diperlukan kolaborasi antara semua pihak untuk menjawab tantangan tersebut,” kata Ghufron dalam Pertemuan Nasional Fasilitas Kesehatan 2021, Kamis (14/10).

Ghufron meyakini layanan digital yang diterapkan tentu akan berdampak pada efisiensi dan efektivitas biaya karena proses bisnisnya menjadi lebih sederhana.

Oleh karena itu, BPJS Kesehatan telah mengembangkan berbagai inovasi dan terobosan berbasis teknologi informasi untuk menunjang penyelenggaraan Program JKN-KIS.

Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan Achmad Yurianto menambahkan berbagai terobosan layanan kesehatan berbasis teknologi informasi yang dikembangkan BPJS Kesehatan diharapkan dapat berdampak pada kualitas layanan, penguatan sarana dan prasarana, serta perubahan budaya dan perilaku masyarakat di era digitalisasi.

Menurutnya, pandemi Covid-19 mendorong semua pihak untuk berbenah dalam pemanfaatan teknologi informasi.

BACA JUGA: Begini Cara BPJS Kesehatan Dorong Budaya Anti Gratifikasi

"Digitalisasi bukan barang baru namun merupakan keharusan. Namun tantangannya bukan hanya pada sisi infrastruktur, tetapi juga menyentuh perubahan perilaku dan budaya untuk menggunakan dan memanfaatkan teknologi informasi," kata Yurianto.

Dia menegaskan sehebat apapun yang dibangun tanpa peran aktif dan perubahan budaya individu tidak akan terwujud.

Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy sebagai keynote speech pada kegiatan tersebut menyampaikan, tantangan digitalisasi layanan harus didukung oleh kualitas pengelolaan data.

BACA JUGA: Terobosan Baru! BPJS Kesehatan Luncurkan Layanan Care Center 165

Validasi data yang dibentuk bagi pengelola layanan digital harus bisa dipertanggungjawabkan serta berkualitas.

“Dengan begitu manfaat dari digitalisasi layanan diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan bagi kualitas layanan. Lebih jauh, dengan kualitas data yang mumpuni akan membentuk Big Data yang berkualitas dan membantu pemerintah dalam menyusun berbagai kebijakan ke depannya,” kata Muhadjir.

Dalam pertemuan tersebut, Direktur Mutu dan Akreditasi Ditjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalsum Komaryani menjelaskan berbagai upaya yang dilakukan Kemenkes menjawab tantangan digitalisasi bidang kesehatan di Indonesia.

Menurut Kalsum, pemanfaatan teknologi informasi dalam bidang kesehatan telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan.

“Isu ketahanan kesehatan di masa pandemi Covid 19 memang salah satu fokus Kementerian Kesehatan saat ini. Digitalisasi menjadi peluang untuk memutus rantai penularan virus, dari sisi pembiayaan juga lebih efektif. Ketersediaan regulasi salah satu tantangan dalam implementasi digitalisasi layanan kesehatan,” kata Kalsum.

Dalam kesempatan yang sama, Plt. Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Ismail menyebut pemerintah terus berupaya menghadirkan infrastruktur jaringan sampai ke pelosok wilayah Indonesia.

Pemerintah kini tidak hanya bisa menunggu perusahaaan operator, namun juga berinisiatif dan telah menganggarkan pembangunan jaringan internet (signal 4G) seluruh desa di Indonesia. Targetnya akhir tahun 2022 seluruh desa di Indonesia sudah dapat mengakses signal 4G.

“Diharapkan upaya tersebut juga akan mengakomodir kebutuhan jaringan internet seluruh fasilitas kesehatan. Kominfo bekerja keras menuntaskan isu infrastruktur ini. Namun kami mengimbau, bahwa pimpinan fasilitas kesehatan juga mulai membangun kultur digitalisasi ini di wilayahnya,” kata Ismail.

BPJS Kesehatan sendiri terus memperbaiki layanan melalui digitalisasi layanan kesehatan, seperti mengurangi antrean pelayanan melalui pemanfaatan face recognition dan teknologi artificial intelligence.

Kemudian antrean elektronik yang terkoneksi dengan aplikasi Mobile JKN, display informasi ketersediaan tempat tidur, display informasi jadwal operasi di rumah sakit dan yang terbaru adalah simplifikasi rujukan pelayanan hemodialisa serta thalasemia di rumah sakit.

Dari sisi administrasi klaim, BPJS Kesehatan juga telah mengembangkan e-Claim Primer, Virtual Claim (V-Claim), Verifikasi Digital (Vidi), dan Digitalisasi Audit Klaim (Defrada).

Dalam pertemuan tersebut yang dihadiri fasilitas kesehatan, asosiasi fasilitas kesehatan, serta asosiasi profesi secara daring ini, BPJS Kesehatan juga memberikan apresiasi kepada fasilitas kesehatan paling berkomitmen terhadap mutu pelayanan bagi peserta JKN-KIS. (mrk/jpnn)

Fasilitas Kesehatan Paling Berkomitmen Terhadap Mutu Pelayanan bagi Peserta JKN-KIS

Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama:
a. Kategori Puskesmas :
1. Puskesmas Kecamatan Ciracas, Kota Jakarta Timur
2. Puskesmas Temon I, Kabupaten Kulon Progo
3. Puskesmas Plaju, Kota Palembang

b. Kategori Klinik Pratama :
1. Klinik Citra Media 2, Kota Medan
2. Klinik Mercubaktijaya, Kota Padang
3. Klinik Amalia, Kabupaten Muara Enim

c. Kategori Dokter Praktik Perorangan :
1. Dr. Mutiara Dian Puspita Rini, Kabupaten Kudus
2. Dr. Wiyogo, Kota Medan
3. Dr. Fauzul Wildan Suaidi, Kota Batu

d. Kategori Dokter Gigi :
1. Drg. Suhodo, Kabupaten Temanggung
2. Drg. Anjar Ariansyah Sejati, Kota Jayapura
3. Drg. Juniati Bandaso, Kabupaten Toraja

e. Kategori RS D Pratama :
1. RSP Gerbang Sehat Mahalu, Kabupaten Mahakam Ulu
2. RSUD Pratama Reda Bolo – Kabupaten Sumba Baray Daya
3. RS D Pratama Kabupaten Nias Utara, Kabutapen Nias Utara


Rumah Sakit :
a. Kategori RS Tipe A :
1. RSU Bhayangkara Tingkat I R Said Sukanto, DKI Jakarta
2. RSUD Dr. H. Abdul Moeloek, Bandar Lampung
3. RS Jiwa Tampan, Pekanbaru

b. Kategori RS Tipe B :
1. RSUD Kabupaten Jombang, Jawa Timur
2. RSUD Budhi Asih, DKI Jakarta
3. RSUD Dr. Rubini Mempawah, Kalimantan Barat

c. Kategori RS Tipe C :
1. RSU Pamanukan Medical Center, Jawa Barat
2. RSU Islam Kustati, Jawa Tengah
3. RSUD Dr. Rubini Mempawah, Kalimantan Barat

d. Kategori RS Tipe D :
1. RS Islam Aisyiyah Nganjuk, Jawa Timur
2. RS PKU Muhammadiyah Sragen, Jawa Tengah
3. RSU Permata Blora, Jawa Tengah

e. Kategori Khusus
1. Kategori Presentasi Terbaik – RSUD Dr. H. Abdul Moeloek, Bandar Lampung
2. Kategori Kerjasama Terbaru – RS Provita Jayapura

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

BACA ARTIKEL LAINNYA... BPJS Kesehatan Optimistis Kualitas Layanan Pasien Kanker Akan Lebih Baik


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler