jpnn.com, BANJARMASIN - BPJS Ketenagakerjaan atau BPJamsostek Kantor Cabang Banjarmasin mendorong pusat layanan kecelakaan kerja (PLKK) atau rumah sakit dan fasilitas kesehatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap peserta jaminan sosial ketenagakerjaan yang mengalami kecelakaan kerja.
"Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan, kami juga gencar menyosialisasikan standarisasi layanan PLKK serta penerapan aplikasi e-PLKK terbaru," kata Kepala Kantor Cabang BPJamsostek Banjarmasin Murniati dalam keterangannya, Rabu (17/7)/
BACA JUGA: Disnakertrans Kepri Dorong Kontraktor Daftarkan Seluruh Pekerja jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan
Murniati menyampaikam adanya aplikasi e-PLKK membiat penanganan kasus kecelakaan kerja di rumah sakit dan klinik akan semakin mudah dan cepat.
Sistem baru tersebut akan memangkas prosedur sehingga pelayanan dapat dilakukan lebih cepat.
BACA JUGA: Peduli Kesejahteraan, Pemkot Batam Daftarkan Ribuan Nelayan BPJS Ketenagakerjaan
Melalui sosialisasi ini diharapkan kualitas layanan kesehatan bagi peserta BPJS Ketenagakerjaan di rumah sakit terkait dengan penjaminan kasus kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja bisa ditingkatkan.
"Kami juga berharap adanya standarisasi layanan diharapkan PLKK lebih memberikan pelayanan optimal dalam penanganan kasus kecelakaan kerja bagi peserta BPJS Ketenagakerjaan," ujar Murniati.
BACA JUGA: BPJS Ketenagakerjaan dan Kejari Kota Bogor Kerja Sama Tingkatkan Kepatuhan PKBU
BPJS Ketenagakerjaan Banjarmasin sendiri memiliki 39 rumah sakit yang kerja sama PLKK, yaitu Ciputra Mitra Hospital Banjarmasin, RSUD Datu Sanggul Rantau, RSUD H Badaruddin Kasim Tanjung, RSUD H Damanhuri Barabai, RSUD Pambalah Batung Amuntai, RSUD Ratu Zalecha Martapura.
Kemudian Rumah Sakit Pertamina Tanjung, Rumah Sakit Suaka Insan, RS Siloam Banjarmasin, RSUD Balangan, RSUD Brigjend H Hasan Basry, RSUD Dr H Moch Ansari Saleh, RSUD H Boejasin Pelaihari, RSUD Idaman Banjarbaru, RSUD Sultan Suriansyah Kota Banjarmasin, RSUD Ulin Banjarmasin, RSUD Borneo Citra Medika.
Rumah sakit yang kerja sama PLKK lainnya, yakni RS Khusus Bedah Banjarmasin Siaga, RS Tk. III Dr.R.Soeharsono Banjarmasin, RSU Mawar Banjarbaru, Rumah Sakit Bhayangkara Tk III Banjarmasin, RS Tk IV Guntung Payung Banjarbaru, RSU Syifa Medika Banjarbaru, RS Nirwana, RS Pelita Insani Martapura, RSU Ceria Kandangan.
Berikutnya RSUD Daha Sejahtera, Rsud Kh. Mansyur, Rs Tni-Au Tk Iv Sjamsudin Noor, Rumah Sakit Gigi dn Mulut Gusti Hasan Aman Banjarmasin, RSI Banjarmasin, RSU Danau Salak, RSUD H Abdul Aziz Marabahan, RSI Sultan Agung Banjarbaru
"Dengan layanan PLKK, peserta yang mengalami risiko kecelakaan kerja dapat memilih perawatan di fasilitas kesehatan mitra kerjasama BPJS Ketenagakerjaan dan tidak perlu khawatir dengan biaya saat mendapatkan perawatan," harap Muniarti.
BPJS Ketenagakerjaan juga selalu berkomitmen memberikan pelayanan prima kepada seluruh peserta.
Selain itu terus berupaya meningkatkan layanan PLKK dalam penanganan kasus kecelakaan kerja bagi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Dalam kegiatan tersebut juga disampaikan penggunaan aplikasi JMO dan MLT.
Aplikasi JMO merupakan salah satu upaya BPJamsostek untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan pelayanan kepada peserta.
"Melalui penggunaan aplikasi JMO, pencairan klaim tidak membutuhkan waktu lama, bahkan bisa dilakukan d imana saja tanpa harus datang ke kantor cabang,” terangnya.
Selain itu, lanjut Murniati, terdapat juga fitur pendaftaran peserta BPU bernama “SERTAKAN” atau Sejahterakan Pekerja Sekitar Anda.
Melalui gerakan ini, BPJamsostek ingin mengajak seluruh pekerja formal atau Penerima Upah (PU) turut peduli terhadap jaminan sosial ketenagakerjaan untuk para pekerja bukan penerima upah (BPU) yang ada di sekitar mereka.
Murniati menambahkan masih banyak peserta BPJS ketenagakerjaan yang belum mengetahui tentang penggunaan aplikasi JMO dan manfaat MLT.
Padahal aplikasi tersebut untuk memudahkan peserta BPJS Ketenagakerjaan.
“Kegiatan ini diharapkan para peserta dapat mengetahui manfaat yang ada pada aplikasi JMO dan MLT seperti informasi saldo, klaim JHT, layanan kantor cabang, hingga pelaporan kecelakaan kerja,” harap Murniati.
JMO merupakan aplikasi seluler dengan fitur lengkap.
Peserta dapat menginstal atau mengunduh aplikasi JMO pada handphone berbasis android di Playstore dan IOS di Appstore.
Aplikasi ini dibuat dengan tujuan mempermudah akses terhadap layanan peserta tanpa harus datang ke kantor.
”Untuk saat ini pengajuan klaim JHT di bawah Rp 10 juta dapat langsung mengajukan di aplikasi dengan mudah di mana saja, kapan saja,” ungkap Murniati.
Ia juga menjelaskan manfaat layanan tambahan dalam program JHT ini bertujuan memberikan kemudahan dan kepastian dalam memiliki rumah, mendukung pemerintah dalam mensukseskan program sejuta rumah, meningkatkan perekonomian dan membuka lapangan kerja.
Adanya MLT, berupa fasilitas pembiayaan rumah untuk peserta semoga dapat memberikan kesadaran pada masyarakat khususnya bagi pemberi kerja bahwa pentingya terdaftar menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
"Peserta juga mendapatkan manfaat lainnya dari menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan,” jelasnya.
Sebelumnya, salah satu syarat umum untuk mengajukan KPR-MLT bagi peserta hanya berlaku untuk pengajuan atas rumah pertama dari pemohon.
Dengan adanya program take over KPR ini, manfaat MLT ini akan dirasakan oleh peserta dengan cakupan yang lebih luas lagi.
“Seluruh pekerja yang telah terdaftar sebagai peserta aktif BPJamsostek minimal satu tahun kepesertaan, belum memiliki rumah sendiri serta pemberi kerja tertib administrasi kepesertaan dan pembayaran iuran BPJamsostek adalah persyaratan umum lainnya untuk mendapatkan program KPR-MLT," pungkasnya. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi