BPJS Rencanakan Pakai Fingerprint untuk Klaim Pasien

Senin, 22 Januari 2018 – 23:06 WIB
BPJS Kesehatan. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - BPJS Kesehatan menggagas layanan dengan persyaratan yang lebih mudah. Yakni dalam bentuk fingerprint.

Ini dilakukan setelah menyediakan kartu dalam bentuk virtual sebelumnya.

Namun, rencana itu masih terus dikaji dan dalam tahap uji coba. Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Rujukan BPJS Kesehatan Surabaya Dwika Arie Ristianto menjelaskan, suatu saat pasien hanya perlu ''membawa jari'' jika ingin mengklaim jaminan kesehatan di rumah sakit.

BACA JUGA: DJSN Ingatkan BPJS Kesehatan Tingkatkan Kualitas Layanan

''Lebih mudah, nggak mungkin ada ceritanya ketinggalan kartu,'' terang Dwika.

Penggunaan fingerprint atau sidik jari otomatis akan memudahkan urusan berkas pengajuan jaminan kesehatan.

BACA JUGA: Target, 95 Persen Penduduk jadi Peserta BPJS Kesehatan

Selama ini, untuk mengklaim BPJS Kesehatan, pasien masih sering diminta menyalin dokumen hingga beberapa lembar dalam sekali kontrol saja.

Jika datang dua kali ke rumah sakit, mereka harus membawa kembali salinan dokumen baru dengan jumlah yang sama banyak.

BACA JUGA: DPR: Layanan Pasien BPJS Kesehatan Mengkhawatirkan

Sidik jari tersebut akan diintegrasikan pula dengan KTP elektronik.

Identitas kependudukan pasien bisa langsung masuk ke sistem rumah sakit begitu ada rekaman sidik jari.

Namun, untuk sistem semacam itu, BPJS Kesehatan perlu melakukan sinkronisasi dengan ribuan rumah sakit. Prosesnya tidak sebentar.

Sementara ini, mereka mempermudah pasien dengan memberikan layanan kartu virtual.

Itu adalah pengganti kartu fisik apabila pasien tidak membawanya ketika kontrol ke rumah sakit.

Bahkan, Dwika menjelaskan, kartu tersebut bisa langsung dipakai begitu pengguna menyelesaikan pendaftaran kepesertaan.

''Kalau dulu harus menunggu kartu fisik selesai, sekitar seminggu setelah pelunasan. Sekarang meskipun kartu fisik belum keluar, mereka sudah bisa memanfaatkan layanan BPJS,'' jelasnya.

Dari pendaftaran kepesertaan sendiri, BPJS Kesehatan Surabaya juga mengupayakan layanan online.

Itu terkait dengan membeludaknya antrean pemohon peserta BPJS Kesehatan di Surabaya.

Dalam sehari, kantor mereka kedatangan sekitar 1.300 orang.

''Itu belum kalau membawa keluarganya. Ini dihitung dari nomor antrean saja,'' ujar Kepala Bidang SDM, Umum, dan Komunikasi Publik BPJS Kesehatan Surabaya Dhani Rahmadian.

Karena itu, mereka sudah menyediakan aplikasi BPJS Kesehatan yang bisa diakses via smartphone.

Yang ingin melaporkan perubahan data seperti tempat tinggal dan status kepesertaan tidak perlu datang dan antre panjang-panjang. (deb/c19/git/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembayaran Terlambat, Sejumlah Rumah Sakit Terancam Kolaps


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler