JAKARTA - Wajah industri minyak dan gas (migas) nasional bakal makin ramaiIni jika usulan Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMigas) untuk membuka blok migas skala kecil bisa terwujud
BACA JUGA: Pembatasan BBM Bisa Akhir Tahun
Kepala BPMigas R
BACA JUGA: Shipyard dan Manufaktur Masih Mendominasi Investasi di Batam
"Jadi, nanti yang bermain tidak hanya Exxon dan Chevron (raksasa migas, Red), tetapi Bapak-bapak yang dulu pernah bekerja di perminyakan juga bisa membuat satu perusahaan minyak baru," ujarnya, Rabu (23/11)Menurut Priyono, munculnya pemain-pemain baru akan mendorong ekstensifikasi dalam industri migas nasional
BACA JUGA: Ajak Korea Berinvestasi di Pengolahan Ikan
"Sebab, makin banyak perusahaan yang terlibat, maka kegiatan eksplorasi akan meningkat, sehingga cadangan migas nasional pun akan makin besar," katanyaPriyono menyebut, langkah ekstensifikasi merupakan upaya untuk menambah cadangan minyak dan gas bumi dengan memperluas wilayah operasi, diantaranya dengan penambahan wilayah kerja, pengembangan lapangan baru, new seismic (prospect & lead), seismic 3D, dan advanced seismic
Meski demikian, lanjut Priyono, pembukaan blok migas skala kecil ini bukanlah tanpa syaratArtinya, jika perusahaan tidak melakukan kegiatan apapun selama tiga tahun pertama, maka wilayah kerja tersebut akan diambil kembali oleh pemerintah
Syarat lainnya, pemerintah harus bisa menyediakan data yang sangat lengkap sehingga bisa memperkecil resikoHal ini juga akan mengaktifkan kegiatan di bursa saham, karena pemilik wilayah kerja yang memiliki data yang akurat dengan resiko yang kecil, akan mudah mendapatkan dana publik dari bursa
"Jadi, ini juga bisa menjadi partisipasi publik untuk membantu pemerintah menciptakan lapangan kerja sektor migas," terangnya
Sementara itu, terkait progress produksi minyak nasional, BPMigas kembali menyatakan tahun ini target produksi minyak sebesar 945 ribu barel per hari bakal meleset"Target ini berat sekali," ujar Priyono
Menurut dia, selain harus menghadapi natural declining atau penurunan produksi alamiah, para kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) juga menghadapi kendala unplanned shutdown atau penghentian operasi karena hal tak terduga"Misalnya kecelakaan, kebakaran, dan sebagainya," ucapnya
Priyono mengakui, saat ini BPMigas memang masih memiliki stok minyakNantinya, stok itu akan dilepas untuk menambah angka lifting (produksi siap jual)"Tapi, dengan waktu tinggal satu setengah bulan, target tetap sulit dicapai," ujarnya(owi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Alokasi Gas untuk Domestik Diminta Naik
Redaktur : Tim Redaksi