BPOLBF & Kemenparekraf Jajaki Peluang Investasi di Labuan Bajo Flores

Jumat, 09 Agustus 2024 – 11:19 WIB
BPOLBF & Kemenparekraf menjajaki peluang investasi di Labuan Bajo Flores, dengan menggelar Roundtable Investment Meeting. Foto: BPOLBF

jpnn.com, FLORES - Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) bersama Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (kemenparekraf) menyelenggarakan Roundtable Investment Meeting.

Kegiatan ini bertujuan untuk mempromosikan peluang investasi di Labuan Bajo Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).

BACA JUGA: Berkunjung ke Labuan Bajo, Dubes Asing Diajak Menanam Pohon Hingga Wisata Kuliner

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan, data realisasi investasi Indonesia tahun 2024 untuk kuartal pertama sudah mencapai USD 1 miliar.

Angka ini diharapkan dapat terus meningkat dan Labuan Bajo dapat menjadi salah satu penyumbang realisasi investasi secara nasional.

BACA JUGA: Pesona Wisata Biduk-Biduk, Teluk Sumbang, Labuan Cermin, dan Kaniungan di Berau Kaltim

"Kita ingin bawa lebih banyak lagi investasi masuk ke Labuan Bajo mengingat pada 2023 baru sekitar USD 20 juta dari total USD 35 juta investasi yang masuk," kata Sandiaga Uno, dalam keterangannya, Jumat (9/8).

Sementara itu, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Rizki Handayani Mustafa mengatakan, wilayah lainnya di sekitar Labuan Bajo hingga Kabupaten Sikka juga memiliki potensi investasi.

BACA JUGA: Ikhtiar BPOLBF Mengembangkan SDM Kepariwisataan NTT

Menurut dia, pengembangan pariwisata berkelanjutan di Labuan Bajo yang mengedepankan kualitas diharapkan ke depannya banyak memberikan manfaat kepada masyarakat.

"Investasi sektor lain yang mendukung pariwisata seperti agriculture atau peternakan juga bisa didorong," tuturnya.

Peluang investasi dari kedua sektor tersebut tidak hanya di Labuan Bajo, tetapi potensial di wilayah-wilayah sekitarnya. Mulai dari Kabupaten Manggarai hingga Kota Maumere.

Plt. Direktur Utama BPOLBF Frans Teguh menjelaskan berbagai potensi investasi baik di wilayah koordinatif maupun otoritatif yang dapat dijajaki para investor, baik dari sisi destinasi pariwisata maupun sektor ekonomi kreatifnya.

Frans juga menjelaskan terkait potensi investasi di kawasan Parapuar yang merupakan kawasan pariwisata yang dikelola BPOLBF.

"Parapuar menjadi cara kita untuk mengembangkan destinasi alternatif, karena kita ingin mengurai tekanan dan juga mengurangi monosentrik produk," ungkapnya.

Ke depannya diharapkan dapat mengurai perjalanan wisatawan di dalam Kota Labuan Bajo, sekaligus mengurangi tekanan aktivitas di kawasan laut.

Menurut Frans, diversifikasi produk ini menjadi sesuatu yang penting agar dapat menjaga keseimbangan ekosistem antara darat dan laut.

"Parapuar dalam pembangunannya mengedepankan konsep harmoni dengan alam 3ECNC, yaitu Etno, Eco, edu, Culture & Nature Conservation," jelas Frans.

Adapun kawasan Parapuar seluas 129,6 Ha telah memiliki status HPL sehingga clean and clear untuk peluang investasi.(jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler