BPOM Perlu Mengedukasi Masyarakat Jadi Konsumen Cerdas

Selasa, 24 Desember 2019 – 16:21 WIB
Anggota Komisi IX DPR RI dari Partai Golkar, Yahya Zaini menggandeng Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pengawasan obat, kosmetik dan makanan. Foto: dok pribadi for JPNN

jpnn.com, MOJOKERTO - Anggota Komisi IX DPR RI dari Partai Golkar, Yahya Zaini menggandeng Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pengawasan obat, kosmetik dan makanan.

Acara sosialisasi digelar dalam rangka reses Anggota DPR, di Desa Lolawang Kecamatan Ngoro, Mojokerto, Senin (23/12) malam. Acara ini dihadiri lebih dari 200 orang, yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga dan pelaku UMKM setempat.

BACA JUGA: BPOM Juga Gandeng Masyarakat Anti-Fitnah

Para peserta tampak sangat antusias mendengar pemaparan materi yang disampaikan anggota DPR RI dari Dapil VIII Jawa Timur tersebut. Dalam paparannya, Yahya Zaini berbicara tentang pentingnya masyarakat memastikan kesehatan dan keamanan setiap obat dan makanan.

Dia menjelaskan, untuk mengkonsumsi obat dan makanan serta kosmetik warga masyarakat harus tahu bahwa barang  yang dikonsumsi dijamin aman. Sehingga terhindar dari resiko penyakit yang membahayakan bagi kesehatan, bahkan dari kematian.

BACA JUGA: BPOM: Urus Izin Edar Obat Cukup 3 Hari

"Masyarakat harus diedukasi agar menjadi konsumen yang cerdas," tegas YZ panggilan akrab Yahya Zaini.

Menurutnya, masyarakat harus cerdas dan lebih berhati-hati dalam memilih dan mengkonsumsi obat, kosmetik dan makanan. Jangan sampai tertipu dengan ulah produsen nakal yang suka mencampur bahan makanan dengan bahan-bahan yang berbahaya, seperti formalin, zat pewarna dan borak.

BACA JUGA: BPOM Klaim Sukses Tarik 40 Investor Baru ke Indonesia

Yahya juga mengajak pelaku usah mikro dan kecil di bidang makanan, minuman dan obat tradisonal untuk mendaftarkan hasil produksinya ke BPOM supaya mendapatkan izin edar.

Dengan begitu, lanjutnya, produk tersebut nantinya masuk dalam kategori aman dan bisa dipasarkan ke toko-toko dan supermarket, bahkan bisa diekspor sampai ke manca negara.

Dalam kesempatan ini, turut hadir juga sebagai narasumber Rizca Andalusia, Direktur Pengawasan Produksi Obat, Narkotika, Psikotropika dan Prekursor BPOM serta perwakilan dari Balai Besar BPOM Jawa Timur, Endah Setiawati. Rizca menerangkan pentingnya warga mengetahui cara memilih makanan, kosmetik dan obat yang aman.

Dia kemudian memberikan tips cek lebih dulu produk yang akan dipilih punya izin edar atau tidak. BPOM menyedikan layanan aplikasi Cek Klik yang bisa diakses dengan mudah oleh masayarakat melalui smart phone.

Rizca juga mengingatkan masyarakat agar berhati-hati memilih makanan sehari-hari, termasuk jajanan anak-anak di Sekolah. Karena, menurutnya, banyak bahan berbahaya yang terdapat dalam produk makanan, seperti, mie, kue, kerupuk, tahu, tempe dan ikan.

"Terkadang makanan tersebut, diberi bahan pengawet yang terbuat dari borak dan zat pewarna dari jenis rhodamin," ungkapnya.

Tidak ketinggalan warga juga diberi edukasi bagaimana cara mendapatkan izin edar. Pendaftaran bisa dilakukan secara online alias tidak perlu datang ke kantor BPOM.

Disela-sela acara, para peserta pun sangat antusias dalam bertanya, termasuk soal maraknya penjualan obat, makanan dan kosmetik melalui online yang cukup menggiurkan warga.

Masyarakat dapat mengadukan ke BPOM melalui saluran Hallo BPOM 1500533, jika mendapatkan obat, makanan kosmetik yang tidak aman dan tidak punya izin edar.

Di bagian akhir, Yahya Zaini berharap agar sosialisasi seperti ini dilakukan secara lebih massif agar bisa menjangkau masyarakat luas. "Sebab, tidak ada warga yang hidup sejahtera tanpa kesehatan yang prima," pesan Yahya menambahkan. (dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler