BPS: Jumlah Wisman Singapura ke Kepri Turun 25 ribu

Selasa, 04 April 2017 – 21:20 WIB
Wisatawan asal Singapura di kota Batam, Kepulauan Riau. Foto: dokumen JPNN

jpnn.com, TANJUNGPINANG - Badan Pusat Statistik Kepulauan Riau (Kepri) mencatat kunjungan wisman asal Singapura mengalami penurunan pada periode Januari ke Februari sebanyak 25.047 orang.

Jumlah sebanyak itu diketahui turun dalam waktu 31 hari saja.

BACA JUGA: Perusahaan Asal Singapura Produksi Smartphone di Batam

"Pada Januari kunjungan orang Singapura ke Kepri mencapai 83.793 jiwa. Sedangkan pada bulan Februari hanya 58.746 jiwa," sebut Kepala BPS Kepri, Panusunan Siregar, kemarin.

Penurunan kunjungan wisman Singapura tentu berdampak langsung terhadap angka kunjungan wisman ke Kepri secara kolektif.

BACA JUGA: Horee.. Ratusan Honorer K2 Itu Resmi Diangkat Jadi PNS

Mengingat, kata Panusunan Singapura adalah penyumbang wisman terbanyak ke Kepri. Dalam catatan kunjungan wisman Februari saja persentase mereka mencapai 45,6 persen dari total 128.788 jiwa.

"Kalau jumlah dari Singapura turun, sudah pasti hitungan kasarnya, jumlah wisatawan ke Kepri ikut menurun. Karena pengaruhnya kan sampai separuh," ujar Panusunan.

BACA JUGA: Angkut BBM Selundupan, Tugboat Tanpa Nama Ditangkap

Terjadinya penurunan jumlah wisatawan pada periode Januari ke Februari 2017 meliputi semua pintu masuk di Kepri.

Di Batam sebagai pintu masuk terbesar, penurunan sebanyak 26,7 persen atau dari 129.728 ke 95.061 jiwa. Sedangkan ke Karimun hanya setingkat lebih rendah sebanyak 25,4 persen atau dari 7.847 ke 5.859 jiwa.

Penurunan jumlah kunjungan terbesar adalah di pintu masuk Tanjungpinang yang mencapai 27,7 persen atau dari 8.588 ke 6.204 jiwa. Sedangkan pintu masuk Bintan penurunannya paling rendah, hanya 18,3 persen atau dari 26.535 ke 21.664 jiwa.

"Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, angka kunjungan turun 2,26 persen. Pada 2016 jumlahnya 308.463 jiwa, sedangkan pada tahun ini hanya 301.486 jiwa," beber Panusunan.

Penurunan kunjungan wisman asal Singapura turut berimbas pada sektor ekonomi penukaran valuta asing. Sejumlah tempat penukaran valas di Tanjungpinang menuturkan, sudah sejak beberapa pekan terakhir aktivitas jual-beli dolar Singapura sepi. Bahkan juga ketika di akhir pekan.

"Biasanya Sabtu-Minggu ramai, tapi entah mengapa sekarang kok sepi. Padahal dolar sedang ada di angka bagus 9.541 untuk jualnya," ungkap A Lin, seorang pekerja di penukaran valas di Tanjungpinang. (aya)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pak Presiden, Pengusaha Batam Tunggu Janjimu


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler