Perusahaan Asal Singapura Produksi Smartphone di Batam

Selasa, 04 April 2017 – 11:21 WIB
Kepala BP Batam Hatanto Reksodipoetro bersalaman dengan Presiden Direktur PT Sat Nusapersada Abidin Hasibuan dan managemen PT Infocus Consumer Internasional Indonesia usai melakukan pengurusan i23j di kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) BP Batam di Gedung Sumatra Promotion Center, Senin (3/4). F Cecep Mulyana/Batam Pos/jpg

jpnn.com, BATAM - Perusahaan asal Singapura, PT Infocus Consumer International Indonesia sangat tertarik menanamkan investasi di Batam, Kepulauan Riau.

Perusahaan tersebut berencana menanamkan modalnya senilai Rp 50 miliar untuk membuat pabrik smartphone di Batam.

BACA JUGA: Horee.. Ratusan Honorer K2 Itu Resmi Diangkat Jadi PNS

Itu sejalan dengan proses perizinan yang mereka urus di Gedung Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Badan Pengusahaan (BP) Batam pada Senin (3/4).

Pada proses pengurusan ini, pihak PT Infocus Consumer International Indonesia didampingi Pimpinan Satnusa Persada, Abidin Hasibuan.

BACA JUGA: Angkut BBM Selundupan, Tugboat Tanpa Nama Ditangkap

"Kami mencoba untuk menarik investor dari Taiwan dan Tiongkok supaya datang ke Batam," ungkap Abidin Hasibuan seperti dilansir Batam Pos (Jawa Pos Group) hari ini.

PT Infocus Consumer International Indonesia merupakan anak usaha perusahaan besar asal Taiwan. Dengan program I23J, perusahaan ini akan berinvestasi di bidang industri peralatan komunikasi tanpa kabel. Mereka bermitra dengan Satnusa.

BACA JUGA: Pak Presiden, Pengusaha Batam Tunggu Janjimu

Infocus akan memproduksi smartphone dengan spesifikasi 4G dengan merk dagang Sharp. Untuk tempat perakitannya, mereka akan merakitnya di PT Satnusa Persada yang terkenal dengan produksi smartphone merk Asus dan Xiaomi di Batam.

"Hari ini sudah dibuktikan sendiri. Sayapun jadi saksi hidup karena I23J merupakan perizinan yang luar biasa, cepat dan lebih baik," ujarnya lagi.

Abidin sangat berharap kedatangan Infocus bisa memancing minat dari investor lain. Infocus sudah mulai beroperasi Maret lalu dan pada Mei mendatang, smartphone Sharp tersebut akan meluncur secara nasional di Indonesia.

"Mereka bangga realisasi delapan perizinan itu benar-benar bisa tiga jam. Dipikir tak mungkin. Jadi urusan birokrasi bukan hambatan untuk berinvestasi," kata Abidin.

Dari kerjasama pihaknya itu dan beberapa pihak lain, Abidin menargetkan sekitar 1000-2000 tenaga kerja bisa diserap, untuk pekerjaan merakit smartphone pada 2017 ini.

Perwakilan PT Infocus, Sukoco sangat takjub dengan kemudahan investasi di Batam. "Pertama tidak percaya, tapi tadi prosesnya berjalan hanya tiga jam. Delapan izin dalam tiga jam," imbuhnya.

Di tempat yang sama, Kepala BP Batam, Hatanto Reksodipoetro mengatakan Batam masih menarik untuk investor asing. "Hari ini grup industri elektronik besar di Taiwan memanfaatkan fasilitas I23J. Mereka merasa Batam lebih banyak prospek. Akhirnya bekerjasama dengan Pak Abidin," kata Hatanto.

Setelah PT Infocus Consumer Internasional Indonesia, Hatanto meyakinkan masih ada sejumlah investor lain yang masuk ke Batam, dalam waktu dekat ini.

"Ini baru satu bagian, nanti dalam beberapa waktu kedepan ada lagi. Kita coba lebih banyak lagilah datangkan investor. Kepuasan mereka dalam pelayanan di BP Batam, khususnya perizinan, kami harapkan," ujar dia. (leo)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PDRM Periksa 4 Penculik WN Malaysia di Polda Kepri


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler