jpnn.com, SURABAYA - Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur menunjukkan pada Juni 2019 sebesar 0,13 persen.
Angka tersebut jauh di bawah angka inflasi nasional yang mencapai 0,55 persen.
BACA JUGA: Awal Ramadan Pekan Pertama Mei, Inflasi Lebih Tinggi
Kepala BPS Jatim Teguh Pramono menuturkan, hal itu menunjukkan bahwa pengendalian inflasi sangat bagus.
BACA JUGA: Pasar di AS Tidak Seksi, Eksportir Udang Fokus Garap Dalam Negeri
BACA JUGA: BPS Sebut Harga Pangan Sepanjang Ramadan Lebih Baik Ketimbang Periode Sebelumnya
Apabila dilihat tren musiman setiap Juni selama sepuluh tahun terakhir, seluruhnya terjadi inflasi.
"Hal ini disebabkan karena pada bulan Juni biasanya bertepatan dengan Ramadan atau Idulfitri," terangnya, Selasa (2/7).
BACA JUGA: Kenaikan Harga Bahan Pangan dan Tiket Transportasi Picu Inflasi
Teguh memaparkan, pada Juni, enam dari tujuh kelompok pengeluaran mengalami inflasi. Satu kelompok mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi pada kelompok sandang sebesar 0,94 persen diikuti kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,49 persen.
Adapun tiga komoditas utama yang mendorong terjadinya inflasi pada Juni adalah emas perhiasan, angkutan antar kota dan tarif kereta api.
"Harga emas perhiasan menjadi komoditas utama pendorong inflasi disebabkan adanya kenaikan yang drastis dibanding bulan sebelumnya yang disebabkan kenaikan harga emas dunia," paparnya.
Selain itu, sektor transportasi ikut mendorong terjadinya inflasi akibat kenaikan tarif angkutan antar kota serta kereta api.
Hal ini terjadi karena adanya momen Idulfitri, di mana banyak masyarakat yang mudik ke kampung halaman menggunakan moda transportasi sehingga harganya mengalami kenaikan. (sb/cin/jay/cin/nur)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gubernur BI: Tarif Angkutan Udara Turun
Redaktur & Reporter : Ragil