BPS Sebut Ekspor Pertanian Pada Juni 2022 Alami Peningkatan, Jadi Sebegini

Jumat, 15 Juli 2022 – 15:15 WIB
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor pertanian pada Juni 2022 mengalami peningkatan impresif. Ilustrasi Foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor pertanian pada Juni 2022 mengalami peningkatan impresif, yaitu sebesar 23,30 persen.

Angka tersebut dihitung berdasarkan bulanan (M-to-M) dan 11,69 persen secara tahunan (Y-on-Y).

BACA JUGA: Selamat, Kementan Raih Opini WTP 6 Tahun Berturut–Turut

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan peningkatan tersebut didorong karena kelompok tanaman obat, aromatik, dan komoditas kopi.

Menurut dia komoditas itu sama-sama mengalami peningkatan tinggi baik di pasar domestik maupun Internasional.

BACA JUGA: Mantap, Mentan SYL Lepas Ekspor Produk Unggas ke Pasar Singapura

"Pertanian meningkat cukup impresif dengan komoditas utamanya berasal dari tanaman obat aromatik, rempah-rempah, dan juga kopi," ujar Margo dalam konferensi pers yang digelar secara daring pada Jumat (15/7).

Sektor pertanian tercatat membukukan ekspor senilai US$360 juta pada Juni kemarin.

BACA JUGA: Mentan SYL Sidak Stok dan Harga Pangan di Pasar Seusai Iduladha

Dengan demikian, sektor pertanian memberikan andil sebesar 1,40 persen dari keseluruhan ekspor Indonesia pada tersebut.

Diketahui, ekspor Indonesia secara keseluruhan pada Juni 2022 mencapai US$26,09 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 21,30 persen dibanding bulan sebelumnya.

Dari hitungan tersebut ekspor migas meningkat 2,45 persen dan nonmigas 22,71 persen.

Sementara dangkan ekspor nasional yang dihitung meningkat 40,68 persen bila dihitung secara tahunan.

"Secara terperinci, ekspor migas tahunan meningkat 23,68 persen dan nonmigas meningkat 41,89 persen," katanya.

Sementara itu, secara kumulatif ekspor sektor pertanian pada Januari–Juni tahun ini meningkat sebesar 13,19 persen dengan total share 1,57 persen.

Selama enam bulan, ekspor pertanian mencapai US$2,21 miliar.

"(Secara kumulatif) semua sektor mengalami peningkatan. Total share nonmigas secara kumulatif juga meningkat sebesar 94,50 persen," katanya.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri menegaskan Kementan terus bekerja dan berkomitmen meningkatkan produksi pangan dan komoditas pertanian nasional.

Adapun produksi pangan itu melalui penyediaan benih dan bibit unggul tanaman pangan dan ternak yang berkualitas serta penggunaan teknologi modern.

Dia berharap dengan berbagai program yang ada Indonesia mampu memenuhi kebutuhan dan permintaan konsumen dalam negeri, selanjutnya melakukan akselerasi ekspor untuk meningkatkan nilai tambah komoditas pertanian.

"Pemerintah mendorong semua pihak bergerak bersama dalam meningkatkan produksi nasional, mencapai swasembada komoditas, dan memberi nilai tambah pertanian melalui akselerasi ekspor," tegasnya.

Indonesia sejak tiga tahun lalu mempertahankan produksi padi secara maksimal sehingga dalam tiga tahun terakhir tidak melakukan impor beras umum.

“Padahal ekspor sebelumnya bisa mencapai 1,5 sampai 2 juta ton per tahun,” sebut Kuntoro.

Kuntoro menyebut Indonesia mulai merencanakan ekspor beras khusus dan umum keberapa negara.

Selama ini yang diekspor Indonesia adalah beras khusus, seperti beras organik, beras merah, dan beras hitam.

“Salah satu langkah lagi yang dilakukan untuk meningkatkan ekspor adalah menambah wilayah sentra produksi untuk mengembangkan komoditas berdaya saing, serta bekerja sama dengan eksportir,” kata Kuntoro. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BPS Sebut Ekspor Pertanian Alami Kenaikkan Pada Mei 2022


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Kementan   BPS   pertanian   kopi   ekspor  

Terpopuler