BPS Sebut Produksi Padi Bulan Lalu Melimpah, Tetapi..

Jumat, 01 April 2022 – 20:58 WIB
BPS prediksi produksi padi meningkat pada tahun ini. ilustrasi. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut mengatakan Nilai Tukar Petani (NTP) pada Maret tahun 2022 mengalami peningkatan sebesar 109,29 atau naik 0,42 persen (MtoM).

Meningkatnya NTP menandakan bahwa harga yang diterima petani jauh lebih tinggi jika dibandingkan indeks dibayar petani.

BACA JUGA: Kementan: 2 Varietas Khas Klaten Raih Hak PVT

Sama halnya dengan NTP, Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) juga mengalami kenaikan sebesar 109,25 atau naik 0,67 persen.

Kenaikan itu dipengaruhi naiknya komoditas kelapa sawit, cabai rawit, cabai merah, dan telur ayam ras.

BACA JUGA: Selamat, Kementan Raih Penghargaan Digital Inovation Award 2022

Sementara itu, harga rata-rata gabah dan beras mengalami penurunan di semua level. Termasuk di tingkat petani hingga tingkat eceran.

Kepala BPS, Margo Yuwono mengatakan bahwa penurunan harga gabah biasanya terjadi menjelang dimulainya panen raya.

BACA JUGA: Kementan Harap Semua Negara Bisa Buka Akses Pangan, Ini Tujuannya

"Kami perhatikan mulai dari gabah kering panen sampai beras eceran konsisten di bulan Maret ini menunjukan penurunan jika dibandingkan bulan Februari," ujar Margo, Jumat (1/4).

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri memperkirakan produksi padi tahun ini akan melimpah.

Karena itu, Kuntoro mengajak semua pihak yang terlibat untuk siaga dan berupaya menjaga harga gabah ditingkat petani agar tetap stabil.

"Kita akan menghadapi gelombang panen raya yang berlangsung di mana-mana. Karena itu saya meminta semua pihak yang terlibat agar waspada untuk menyerap gabah petani," ujarnya.

Berdasarkan data BPS, rata rata harga gabah dan beras di Maret 2022 ini turun di semua level.

Dia mengatakan gabah petani penurunannya mencapai 5,76 persen, beras penggilingan 0,49 persen, beras grosir 0,08 persen, dan beras eceran turun 0,23 persen.

Kuntoro mengatakan Kementan di bawah arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) sejatinya memiliki program jangka panjang, yakni Komando Strategi Penggilingan (Kostraling) yang berperan dalam penyerapan gabah petani.

Namun, peran Kostraling perlu mendapat dukungan dari lembaga dan Kementerian lain.

"Kami juga membutuhkan dukungan dari lembaga dan Kementerian lainnya agar penyerapan gabah petani lebih optimal," katanya.

Diketahui, merujuk data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga beras selama Maret 2022 relatif stabil, dimana kualitas bawah I dan super I masing masing seharga Rp11.800 dan Rp13.100 per kilogram. (mrk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan dan Petani Indramayu Bangun Kemandirian Benih Padi


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler