jpnn.com, SAMPIT - Kecelakaan mengerikan terjadi di Jalan HM Arsyad kilometer 5, Desa Telaga Baru, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Sampit, Kalteng, Jumat (14/7).
Mobil yang dikemudikan Aris Binti, ringsek setelah adu kuat dengan truk crude plam oil (CPO). Aris dan seorang penumpang lainnya, Dedy, luka parah. Mereka baru bisa dievakuasi setelah tiga jam.
BACA JUGA: Begini Cara Pencuri Cantik Menjalankan Aksinya
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 04.30 WIB. Informasi yang dihimpun Radar Sampit (Jawa Pos Group), Aris Binti yang berprofesi sebagai dokter ini, berangkat dari Palangka Raya menuju Kabupaten Seruyan bersama Dedy.
Aris rencananya akan melakukan visitasi. Mobil bernopol B 2599 KFN yang membawa keduanya dikemudikan Aris.
BACA JUGA: Diduga Bawa Miliaran Rupiah, Mbak Siti Akhirnya Menyerah
Awalnya, perjalanan dari Palangka Raya ke Sampit lancar. Ketika melintasi Jalan HM Arsyad, perjalanan agak sedikit terganggu hujan, ditambah jalan yang berlubang.
Saat melintas di depan UPTD rumah potong hewan (RPH), sebuah truk CPO nopol KH 8934 F yang dikemudikan Karyadi, melaju kencang dari arah berlawanan.
BACA JUGA: Kok Ada Dua Pasang Sandal di Depan Pintu Kamar Mandi? Duh, Ternyata...
Informasinya, truk tersebut hilang kendali hingga dua kendaraan tersebut saling hantam. Benturan dua kendaraan beda jenis itu menimbulkan suara keras hingga membangunkan sebagian warga di sekitar lokasi.
Warga lain yang baru selesai melaksanakan salat subuh di masjid juga kaget. Seketika mereka berhamburan menuju asal suara.
Di lokasi, mobil itu sudah ringsek. Aris terjepit bodi mobil yang sudah rusak parah dan tertimpa truk CPO.
Warga berusaha menyelamatkannya menggunakan kayu ulin untuk membuka celah pada atap mobil yang menjepit Aris. Pengendara lain yang melintas berhenti dan berupaya memberikan bantuan.
Tabrakan itu ternyata membuat leher Aris pada posisi yang salah. Dia masih hidup. Evakuasi harus dilakukan hati-hati agar tak berdampak fatal.
Untuk mengeluarkan Aris, warga dan aparat kepolisian yang tiba beberapa saat setelahnya, menunggu petugas medis tiba untuk mengeluarkan Aris.
Evakuasi berlangsung hampir tiga jam. Dua korban berhasil dikeluarkan dari dalam mobil ringsek itu.
Petugas RSUD dr Murjani Sampit yang ke lokasi membawa sejumlah tenaga medis dan mobil ambulans, langsung membawa korban ke rumah sakit untuk diberikan pertolongan lebih lanjut.
Kondisi Aris terlihat parah. Dia sulit menggerakan kepala akibat terimpit badan mobil. Darah berceceran di kaos kuning yang dikenakannya.
Kondisi rekannya, Dedy, tak jauh beda. Lengan kanannya patah dan wajahnya memar. Nasib Karyadi, sopir truk, jauh lebih baik dibanding keduanya. Namun, pria yang terlebih dahulu dievakuasi ini terlihat syok.
Seorang warga yang mengetahui kejadian tersebut, Mama Ejon, mengatakan, suara benturan terdengar ketika hari masih gelap.
Dia dan suaminya bergegas keluar rumah menuju lokasi kecelakaan. Wanita ini mendengar rintihan minta tolong yang ternyata berasal dari Dedy.
”Dua pengendara mobil itu terjepit. Dokter itu katanya patah di bagian leher. Saat mau diselamatkan, dia melarang dan meminta menunggu dari rumah sakit yang paham cara penyelamatan. Sebab, berbahaya kalau salah-salah,” katanya di lokasi kejadian.
Sementara itu, Karyadi, hingga kemarin masih dalam pemeriksaan pihak kepolisian untuk memastikan penyebab kecelakaan. Aparat juga telah mengamankan dua kendaraan yang terlibat kecelakaan itu.
Dari keterangan sejumlah warga setempat yang sempat berbincang dengan Karyadi, menyebutkan, tabrakan tersebut terjadi lantaran dia mengantuk. Truk itu hilang kendali dan menabrak mobil hingga ringsek. (mir/ign)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kaki Feo Terpijak, Layangkan Pukulan 6 Kali, Andre tak Tertolong Lagi
Redaktur & Reporter : Soetomo