jpnn.com - BENGKULU – Kecelakaan maut dialami Yoga (20). Mahasiswa Universitas Bengkulu (Unib)itu meregang nyawa setelah motor yang dikendarainya menghantam truk yang sedang berhenti.
Peristiwa ini terjadi kemarin (11/11) sekitar pukul 07.00 WIB, di simpang Tugu Hiu Kelurahan Bentiring.
BACA JUGA: Honorer Harus Menerima Keputusan Ini
Sempat dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Rafflesia, namun nyawa mahasiswa yang tinggal di Perumahan Vila Raya Kecamatan Muara Bangkahulu ini tak tertolong lagi.
Ia tewas akibat mengalami luka hebat di bagian kepala.
BACA JUGA: Kisah Miris Mantan Paskibra yang Jadi Pengedar Narkoba
Sementara itu, Satlantas Polres Bengkulu yang menangani kecelakaan lalu lintas (lakalantas) ini, langsung mengamankan kedua kendaraan yang terlibat tabrakan.
“Pengendara motornya meninggal dunia, saat ini kasusnya ditangani Satlantas Polres Bengkulu,” terang Kapolres Bengkulu, AKBP. Ardian Indra Nurinta, S.IK melalui Kapolsek Muara Bangkahulu, AKP. Irzal.
BACA JUGA: Duh, Bu Wali Kota Pergoki Pasangan Indehoi di Indekos
Kronologis yang diperoleh RB, pagi itu Firmansyah (46) warga Kecamatan Batik Nau, Bengkulu Utara mengendarai truk Dyna BD 8625 EU, dari arah Unib menuju simpang Tugu Hiu.
Namun setibanya di simpang tersebut, tiba-tiba ban belakang truk pecah.
Alhasil, Firmansyah pun menghentikan dan memarkirkan kendaraannya di pinggir jalan untuk mengganti ban truk.
Sebelum mengganti ban, Firmansyah sempat memasang tanda rambu dari ranting pohon yang diletakkan di belakang truk.
Saat sedang mengganti ban, dari arah Unib tiba-tiba muncul sepeda motor Yamaha Mio BD 42281 EV yang dikendarai Yoga dengan kecepatan tinggi.
Entah apa penyebabnya, tiba-tiba motor tersebut menghantam bagian belakang truk yang sedang berhenti itu.
Bunyi benturan yang sangat kencang itu mengagetkan warga sekitar dan juga pengendara yang melintas.
Seketika arus lalu lintas yang sedang ramai di pagi hari sempat mengalami kemacetan.
Selanjutnya, Yoga langsung dilarikan ke RS Rafflesia karena mengalami luka di kepala dan lebam di mata kiri.
Sempat mendapatkan perawatan medis, selang beberapa jam kemudian ia menghembuskan napas terakhirnya.(fiz/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tolong..Program ini Bikin Jumlah Dokter di Puskesmas Tidak Memadai
Redaktur : Tim Redaksi