Brexit Kacau, May Kembali Gagal Yakinkan Uni Eropa

Jumat, 19 Oktober 2018 – 14:33 WIB
PM Inggris Theresa May menandatangani surat permohonan Brexit. Foto: AP

jpnn.com, BRUSSEL - Perdana Menteri (PM) Theresa May hanya punya waktu hingga 29 Maret 2019 untuk membawa Inggris keluar dari Uni Eropa (UE) secara bermartabat.

Jika sampai lewat batas waktu, Inggris akan dianggap sebagai negara asing yang tidak pernah menjadi bagian dari UE. Dengan demikian, segala bentuk kesepakatan dan kerja sama yang pernah terjalin pun lenyap begitu saja.

BACA JUGA: Sah! Lampu Halogen Jadi Barang Haram di Wilayah Uni Eropa

Jika itu yang terjadi, Inggris rugi. Karena itu, May berusaha merealisasikan Brexit alias British Exit secara maksimal. Dengan kesepakatan yang sama-sama menguntungkan. Baik bagi Inggris maupun UE.

Sayangnya, pertemuan di Belgia kemarin, Kamis (18/10) tidak membuahkan hasil. Pembahasan backstop atau area terbuka di perbatasan Irlandia Utara dan Republik Irlandia yang bisa diakses Inggris dan UE macet.

BACA JUGA: Bertamu ke Inggris, Trump Cuek Ancam Tuan Rumah

"Ada rencana mengundur jadwal penerapan kesepakatan Inggris-UE," kata May dalam jumpa pers.

Sebelumnya, dia memaparkan proposalnya di hadapan para petinggi UE. Dia punya waktu 15 menit untuk meyakinkan mereka. Sayangnya, May tidak berhasil. Para petinggi UE menolak proposal Inggris.

BACA JUGA: Larangan Terbang Maskapai Indonesia ke Uni Eropa Dicabut

Bulan depan Inggris dan UE kembali duduk semeja. Mereka akan berusaha lagi merumuskan kesepakatan yang bisa diterima kedua pihak. Terutama tentang backstop dan kesepakatan dagang pasca Brexit alias British Exit.

Jika pertemuan nanti kembali gagal membuahkan kesepakatan, Inggris bakal terpaksa menunda masa transisi yang dijadwalkan bermula pada Desember 2020.

Belakangan, pembahasan soal area penyokong di perbatasan Irlandia Utara dan Republik Irlandia menyita waktu May dan jajaran pemerintahannya. Itu terjadi karena Inggris tidak mau bercerai dengan UE dan terisolasi dari organisasi terbesar Eropa itu.

Inggris menyatakan bahwa area penyokong itu akan menjadi salah satu akses dagang utamanya. Tidak untuk selamanya, hanya sementara. Tetapi, UE tidak mengizinkan itu terjadi. UE tegas menetapkan jalur perdagangan bebas sampai Irlandia Utara saja.

Kemarin politisi Inggris yang mendengar kegagalan May langsung berang. Mereka menganggap perempuan 62 tahun itu terlalu lemah. (bil/c4/hep)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Akhirnya Garuda Indonesia dkk Bisa Terbang Lagi ke Eropa


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler