jpnn.com - JAKARTA- PT Bank Rakyat Indonesia melakukan langkah strategis demi efisiensi. Dirut PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Asmawi Syam mengatakan, pihaknya menetapkan persentase biaya overhead yang berbanding langsung dengan bunga kredit.
”Kami telah melakukan langkah-langkah yang mengarah pada sasaran bunga single digit hingga akhir tahun,” kata Asmawi di Jakarta, Rabu (23/3) kemarin.
BACA JUGA: Pertamina Siapkan Investasi di Blok Masela
BRI juga berupaya mencari dana murah untuk meningkatkan rasio simpanan berbiaya murah (current account saving account/CASA). Hal lain yang dilakukan adalah berekspansi dengan membuka unit kerja khusus kredit mikro dan kredit usaha rakyat (KUR). “Dengan begitu, bisa meningkatkan growth kredit juga,” tuturnya.
Upaya dilakukan dengan harapan pada akhir tahun ini sudah bisa menerapkan kebijakan bunga single digit. ”Nanti bisa tecermin dari SBDK (suku bunga dasar kredit, Red) siapa saja bank yang lebih dahulu menurunkan bunga,” jelasnya.
BACA JUGA: India Bangun Pabrik Gula di Indonesia
Selain internal, Asmawi menilai penting peran faktor eksternal. Yakni, kebijakan BI menurunkan suku bunga acuan hingga level 6,75 persen. Selain itu, menurunkan giro wajib minimum (GWM) yang berimplikasi pada likuiditas bank, serta insentif yang diberikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (dee/jos/jpnn)
BACA JUGA: BBM dan Plastik Juga Bakal Dikenai Cukai
BACA ARTIKEL LAINNYA... 2018, Pertumbuhan Ekonomi Bisa 6,5 Persen
Redaktur : Tim Redaksi