BRI Tetap Salurkan Kredit Mikro

Rabu, 29 April 2009 – 11:03 WIB
JAKARTA– Persaingan memperebutkan pasar kredit mikro makin ketatItu sebabnya, Bank BRI tetap mempertahankan sektor mikro yang menjadi core bussines mereka

BACA JUGA: Flu Babi Belum Pengaruhi Ekspor-Impor



"Persaingan memang makin ketat.  Tapi, kami yakin bisa survive, karena itu kami akan lebih fokus menggarap sektor ini dengan mengerahkan sampai sekitar 80 persen dari kemampuan kami untuk hal ini," kata Direktur Bisnis Umum BRI Sudaryanto Sudargo dalam acara penyerahan penghargaan unit terbaik dan penerapan Sistem Intensif Pengembangan Kegiatan (SIPK) di Empire Palace, Surabaya, Selasa (28/4).
   
Sudaryanto mengatakan, sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dianggap paling survive selama krisis global.  Sehingga, banyak bank yang terjun menggarap kredit untuk sektor ini
"Di antaranya Bank Danamon yang dalam setahun membuka sekitar 1.000 unit kantor DSP (Danamon Simpan Pinjam) dan Bank BTPN yang juga terus membuka MUR (mitra usaha rakyat) baru," jelasnya.
   
Dia mengungkapkan untuk kredit mikro BRI menargetkan pertumbuhan 32 persen dari total kredit atau dengan nilai nominal sekitar Rp 11 triliun.  Di mana, 80 persen kredit untuk UMKM, 20 persen untuk menengah besar

BACA JUGA: Triwulan I, Harga Beras Stabil

"Khusus kredit mikro program Kupedes, kami menargetkan akan ada realisasi kredit Rp 53 triliun dari pencapaian tahun lalu Rp 42,756 triliun," jelasnya

   
Bank BRI, jelas Sudaryanto saat ini mengusai 25 persen pasar kredit UMKM

BACA JUGA: Besarnya Biaya Asuransi Bebani Utang

Untuk menjaganya, BRI akan meningkatkan jangkauan ke daerah-daerah yang lebih terpencil  dengan menambah kantor BRI unit sampai 400 kantor, dari yang ada saat ini sejumlah 4.600 unitDari jumlah tersebut, 714 di antaranya berada di JatimSelain itu, juga akan ditambah 200 kantor kas atau teras BRI"Kami targetkan tahun ini semua bisa teealisasi," jelasnya.
   
Selain itu, untuk menjangkau kelompok ekonomi yang lebih kecil BRI, akan menambah sekitar 6.000 elektronic data capture (edc) dengan fitur GPRS yang bisa memfasilitasi para account officer dan nasabah bertransaksi perbankan di mana saja, termasuk di pasar"Kami percaya, ke depan kredit di sektor mikro akan semakin berkembangIni karena prospeknya masih sangat bagus.  Terbukti rasio kredit bermasalah hingga saat ini hanya 1,16 persen," ucapnya.(luq/wro/bas)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertemuan ADB Dinilai Bukan Solusi Krisis


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler