BRI Ventures Beberkan Kiat Start-Up Indonesia Tumbuh dan Bersaing di Tingkat Global

Rabu, 19 Mei 2021 – 14:08 WIB
CEO BRI Ventures Nicko Wijaya mengungkapkan potensi start up Indonesia harus dijaga dan dikembangkan. Foto: BRI

jpnn.com, JAKARTA - Perusahaan rintisan (start-up) di Indonesia saat ini dinilai berpotensi besar untuk bisa tumbuh dan bersaing di tingkat global.

CEO BRI Ventures Nicko Wijaya mengungkapkan potensi tersebut harus dijaga dan dikembangkan.

BACA JUGA: BRI dan SRCIS Dorong Layanan Perbankan Digital di Toko Kelontong

Menurutnya, saat ini ekosistem start-up lokal masih menjadikan sektor e-commerce sebagai primadona.

Hal itu lantaran dalam kurun waktu 10 tahun terakhir yang pertama kali muncul dan berkembang ialah sektor e-commerce.

BACA JUGA: Masuk Forbes Global 2000, BRI Jadi Perusahaan Paling Bernilai di Indonesia

"Selain itu, para pengembang start-up juga kerap mengincar pembentukan perusahaan rintisan di sektor tekfin," ujar Nicko pada acara BRI Cuap-Cuap Cuan Berkah beberapa waktu yang lalu.

Nicko memprediksi pada masa mendatang akan ada banyak sektor yang berpotensi digarap anak-anak muda.

BACA JUGA: UMKM Menggeliat Lagi, Bos BRI Yakini Indonesia Segera Akhiri Resesi

Start-up dari Indonesia harus dikenal setidaknya di negara tetangga ASEAN," beber Nicko.

Kendati demikian, dia mengingatkan saat ini pembuat start-up harus bisa menjamin adanya nilai tambah dari kehadiran perusahaan terhadap masyarakat.

"Masuk ke 2021 atau 2020, kami melihat banyak sekali investor juga sudah sadar bahwa the valuation game tidak hanya the only way untuk start-up itu sukses," ujar Nicko.

Dia menjelaskan pada umumnya perusahaan modal ventura memprioritaskan pertimbangan aspek skalabilitas start-up sebelum memutuskan penempatan investasi.

Selain itu, perusahaan mempertimbangkan efisiensi yang bisa dilakukan suatu perusahaan rintisan sebelum memutuskan untuk berinvestasi.

Nicko memerinci faktor skalabilitas menjadi pertimbangan penting karena perusahaan modal ventura ingin start up yang didanai memiliki pandangan cara dan strategi untuk meraih pasar lebih luas dibanding sebelumnya.

"Untuk mendorong agar perusahaan rintisan bisa memiliki skalabilitas yang cukup, maka peran inkubator atau akselerator bisnis diperlukan," ungkapnya.

Nicko menyarankan seluruh wirausahawan muda agar mengantongi terlebih dulu pemahaman mengenai aspek finansial dan legal.

Kedua aspek itu, lanjut dia, berguna agar start up mampu berkembang cepat dengan skalabilitas tinggi.

"Salah satu cara untuk mendapat pemahaman secara baik bisa melalui perantara jasa agen inkubator atau campur tangan perusahaan ventura seperti BRI Ventures," ucap Nicko.

BRI Ventures bentuk program khusus start up Indonesia

Nico membeberkan saat ini BRI Ventures memiliki program akselerator yang cocok untuk start up Indonesia bernama Sembrani Wira.

Program ini adalah pembinaan start up yang berpotensi dan dianggap BRI Ventures menarik untuk dieksplorasi.

“Pada batch pertama (Sembrani Wira) kami membina delapan start up yang bergerak di bidang bio-tech, wellness, juga e-commerce," ungkapnya.

Kemudian, lanjut Nicko, perseroan juga akan melihat siapa yang pantas menjadi generasi wirausaha penerus.

"Ini perlu kami PDKT-lah. Kami juga akan melakukan demo day awal pekan depan, dan sudah ada beberapa investor yang lining up untuk kedelapan start up itu,” ujarnya.

Menurutnya, perusahaan modal ventura itu tak hanya berperan membantu permodalan perusahaan rintisan, tetapi juga memberikan pendampingan dan akses agar mendapat investasi lanjutan.

BRI Ventures juga memanfaatkan jaringan yang dimiliki BRI Group untuk membantu kanalisasi bisnis perusahaan rintisan yang dibina, agar produk/layanannya bisa dikenal dan bermanfaat bagi perusahaan lain di Group BRI atau BUMN lain.

“Dengan ekosistem saat ini, yang sangat mature daripada 10 tahun yang lalu. Sehingga dengan adanya kedua hal tersebut jadi lebih cepat untuk berkembang,” tuturnya.

BRI Ventures merupakan entitas anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk. yang bergerak di bidang modal ventura.

Saat ini kepemilikan saham oleh BRI pada BRI Ventures sebesar 99.97 persen dari total saham yang dikeluarkan perusahaan.

Per 31 Desember 2020, BRI Ventures membukukan total aset sebesar Rp 1,82 triliun, meningkat 20,53 persen dibanding 31 Desember 2019 senilai Rp 1,51 triliun. Pendapatan Usaha BRI Ventures pada 2020 tercatat sebesar Rp 272,52 miliar, meningkat 35.292,21 persen dari 2019 lalu. (jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

BACA ARTIKEL LAINNYA... Direksi BRI Kembali Blusukan Tinjau Layanan Terbatas Libur Lebaran


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler