UMKM Menggeliat Lagi, Bos BRI Yakini Indonesia Segera Akhiri Resesi

Minggu, 16 Mei 2021 – 18:54 WIB
Direktur Utama BRI Sunarso. Foto: BRI

jpnn.com, JAKARTA - Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di tanah air kembali mampu menunjukkan daya tahannya pada masa-masa sulit. Riset terbaru BRI Micro & SME Index (BMSI) memperlihatkan UMKM sudah menggeliat pada triwulan I 2021.

BMSI mencatat Indeks Aktivitas Bisnis (IAB), Indeks Ekspektasi Aktivitas Bisnis (IEAB), dan Indeks Sentimen Bisnis (ISB) pada triwulan I tahun ini lebih baik ketimbang kuartal IV 2020.

BACA JUGA: Direksi BRI Kembali Blusukan Tinjau Layanan Terbatas Libur Lebaran

BMSI pada kuartal I 2021 berada di angka 93,0 atau meningkat dibandingkan periode sebelumnya di angka 81,5. Selain itu, pelaku UMKM juga makin optimistis dengan prospek usaha mereka seiring kenaikan IEAB dari 105,4 pada kuartal IV 2020 menjadi 128,0 pada kuartal I 2020.

Persepsi pelaku UMKM terhadap perekonomian secara umum juga meningkat. Indeks Sentimen Bisnis (ISB) pelaku UMKM meningkat signifikan dari 90,2 menjadi ke 115,5.

BACA JUGA: Pintar Baca Peluang, Kursumawati Jadi Agen BRILink Sukses di Daerah Jauh dari Keramaian

Direktur Utama BRI Sunarso menilai mulai pulihnya UMKM sebagai penggerak utama roda perekonomian Indonesia merupakan pertanda positif.

“Kami optimistis perbaikan kondisi ekonomi bisa ke depan makin cepat terjadi dan status resesi akibat pandemi segera berakhir di Indonesia. BRI akan terus mendorong UMKM sebagai penggerak pada proses pemulihan ini,” ujar Sunarso melalui siran pers, Minggu (16/5).

BACA JUGA: Dirut BRI Sunarso Dinobatkan Sebagai CEO Paling Visioner

Optimisme Sunarso itu didasarkan pada sejumlah hal. Pertama, aktivitas masyarakat meningkat karena infeksi baru dan kasus aktif Covid-19 makin turun, sedangkan vaksinasi terus meluas.

Kedua, produksi sejumlah barang kebutuhan masyarakat meningkat saat Imlek pada Februari lalu dan menjelang Idulfitri pertengahan Mei ini.

Ketiga, di sejumlah daerah sedang mengalami panen raya sehingga mendorong kenaikan harga komoditas. Terakhir, kebijakan pemerintah tentang relaksasi di sektor properti juga mendorong perbaikan kondisi dan pembelian rumah baru.

Riset BMSI juga mencatat sebaran wilayah para pelaku UMKM yang memiliki optimisme tinggi, yakni Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Kalimantan Barat, Riau, Bengkulu, Bangka Belitung, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Kalimantan Selatan, dan Maluku.

Optimisme pelaku UMKM di sepuluh daerah itu tecermin pada IAB yang di atas angka 100. Para pelaku UMKM di semua segmen juga memiliki keyakikan tentang perbaikan kondisi.

Para pengusaha konstruksi juga tercatat memiliki optimisme paling tinggi. Hal itu disebabkan peniadaan uang muka (DP) untuk KPR di bawah Rp 2 miliar dan kebijakan pemerintah tentang pembebasan PPN rumah baru pada Maret-Agustus 2021.

Namun, BRI juga menyiapkan rencana cadangan bagi aktivitas bisnis UMKM yang menurun. “Sebagai bank dengan portofolio terbesar di segmen UMKM, BRI telah menyiapkan cadangan yang mencukupi untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk itu," tutur Sunarso.

Sejauh ini, banyak nasabah BRI yang mampu melepaskan diri dari status kredit macet. "Saat ini sudah banyak nasabah BRI yang sebelumnya mendapat restrukturisasi justru bisa pulih,” ujar Sunarso.

Meski tanda-tanda perbaikan ekonomi makin terlihat nyata, Sunarso tetap mengingatkan masyarakat menaati protokol kesehatan. Dia mencontohkan India yang kini kerepotan akibat lonjakan kasus baru Covid-19.

"Hal ini menjadi peringatan dini bagi lembaga keuangan terhadap risiko kredit, karena ke depan masih ada ketidakpastian pandemi yang berujung pada penerapan pembatasan sosial dan menghambat aktivitas ekonomi," kata Sunarso.(jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler