jpnn.com, KENDARI - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sulawesi Tenggara Brigjen Pol Sabaruddin Ginting menyerukan kepada seluruh masyarakat untuk memerangi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (war on drugs).
Brigjen Sabaruddin Ginting mengatakan komitmen dalam memerangi narkoba sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan generasi bangsa.
BACA JUGA: Pesan dari Brigjen Rusdi Hartono Buat yang Melihat Polisi Masuk ke Tempat Hiburan Malam
"Karena kita sudah merupakan wilayah yang darurat narkoba oleh karenanya mari sama-sama kita memerangi narkoba ini sehingga warga masyarakat terutama generasi muda kita tidak rusak akibat dari penggunaan narkoba ini," kata Brigjen Sabaruddin Ginting di Kendari, Minggu (28/2).
Dia menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat agar tidak tinggal diam terhadap kondisi saat ini, khususnya Kota Kendari sebagai ibu kota provinsi yang telah marak terjadi peredaran narkoba.
BACA JUGA: Wali Kota Danny Pomanto dan Bupati Indah Putri Ajak Masyarakat Doakan Nurdin Abdullah
"Kami imbau kepada seluruh warga masyarakat baik itu pemerintah maupun swasta agar kita bersama-sama war on drugs. Semangat war on drugs ini kita gelorakan, kita perang terhadap narkoba," tegasnya.
Brigjen Sabaruddin pada kesempatan itu menyampaikan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) merupakan wilayah yang begitu terbuka dari transportasi udara, apalagi garis pantai yang begitu panjang dan luas sehingga mempermudah para pengedar menyuplai barang haram tersebut.
BACA JUGA: Ketahuilah, 100% DPD dan DPC Partai Demokrat Marah
Di samping melakukan upaya-upaya pencegahan dengan sosialisasi dan kampanye melalui brosur, pamflet, leaflet, spanduk, BNN Sultra juga menggunakan media mainstream maupun media sosial untuk menyampaikan kepada masyarakat bahwa narkoba itu berbahaya.
Upaya kedua yang dilakukan jajarannya adalah memisahkan antara pengguna dengan pengedar. Hal itu sesuai instruksi Kepala BNN RI yang baru bahwa seluruh masyarakat Indonesia bagi pecandu yang melakukan rehabilitasi dipastikan gratis.
"Harapannya para pengguna ini terpulihkan dari kecanduan narkoba sehingga dia tidak lagi membutuhkan suplai narkoba. Kalau suplai narkoba itu rendah atau demand rendah di Sulawesi Tenggara, maka suplai barang ke sini pun akan rendah," jelasnya.
Dia juga menyampaikan sejumlah tempat pelayanan rehabilitasi yang tersedia di Sultra, yakni RS Jiwa, RS Bhayangkara, Klinik Pratama BNNP, Klinik Pratama BNNK Kendari, Klinik Pratama BNN Kabupaten Kolaka, serta Klinik Biddokkes Polda Sultra.
Selanjutnya, lima Puskesmas milik pemerintah Kota Kendari, yakni Puskesmas Kemaraya, Puuwatu, Lepo-Lepo, Mokoau, dan Puskesmas Poasia.
Kemudian upaya yang ketiga dilakukan adalah dengan pendekatan keras berupa penindakan oleh Bidang Brantas dan jajaran melalui penangkapan pengungkapan pengedar dan bandar narkoba sampai ke akar-akarnya.
BACA JUGA: Jokowi Dilaporkan ke Bareskrim, Prof Jimly Asshiddiqie Merasa Sedih
"Kita harus mulai waspada dan sudah harus menyingsingkan lengan baju untuk bersama-sama memerangi narkoba dengan kapasitas kita masing-masing," tegas Brigjen Sabaruddin Ginting.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam