jpnn.com - SAMARINDA - Komandan Korem 091/ASN Samarinda Brigjen TNI Yudhi Prasetiyo mengatakan Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, akan menjadi daerah penyangga Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Oleh karena itu, Brigjen Yudhi mengingatkan para Babinsa di Kutai Barat agar selalu siaga dalam menghadapi dinamika dari berbagai lini kehidupan di kawasan penyangga IKN Nusantara.
BACA JUGA: Info Pembangunan IKN dari MenPAN-RB, 16.990 ASN, TNI-Polri Siap-Siap Pindah
Menurutnya, Kabupaten Kutai Barat merupakan daerah penyangga IKN, sehingga dinamika kehidupan pasti lebih meningkat sebelum Kalimantan Timur ditetapkan menjadi pindah ibu kota negara.
"Kabupaten Kutai Barat akan menjadi penyangga IKN. Jadi, para Babinsa harus siap dengan dinamika yang ada. Harus siap dari sekarang agar tidak kaget ketika tahun 2024 IKN pindah ke Kalimantan Timur," kata Brigjen TNI Yudhi Prasetiyo dalam rilis yang diterima di Samarinda, Sabtu (10/6).
BACA JUGA: Promosikan IKN sebagai Kota Masa Depan Berwawasan Lingkungan dan Berkelanjutan
Kehadiran Danrem 091/ASN Brigjen TNI Yudhi Prasetiyo di Kabupaten Kutai Barat merupakan bagian dari kunjungan kerja ke sejumlah lokasi di Kalimantan Timur, mulai dari Kabupaten Mahakam Ulu pada Kamis (8/6), sekaligus menutup kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) di kawasan perbatasan negara tersebut.
Dalam kesempatan itu, Brigjen Yudhi memerintahkan semua prajurit agar mengaplikasikan delapan wajib TNI, salah satunya mengatasi kesulitan rakyat di lingkungan sekeliling. Sebab, perbuatan baik semacam ini akan selalu dikenang rakyat.
BACA JUGA: Kontraktor IKN Nusantara Diingatkan Jangan Merusak Lingkungan
Dia juga berharap para Babinsa bisa melakukan dinas di tempat di mana akan pensiun, sehingga segera bisa memiliki rumah sendiri.
Sebab, Babinsa harus menyiapkan masa depan untuk keluarga. Hal ini supaya ke depan tidak ada Babinsa yang setelah pensiun masih belum memiliki rumah.
Lebih lanjut dia berpesan kepada seluruh anggota Kodim 0912/Kutai Barat agar selalu menjaga silahturahmi karena tidak menutup kemungkinan suatu saat antara yang satu dengan lainnya akan saling membutuhkan atau bertemu di tempat tugas lain.
"Hal yang tak kalah penting adalah jaga nama baik satuan, keluarga dan diri sendiri di mana pun berada, hindari pelanggaran, pegang teguh prinsip nama baik. Jangan mentang-mentang karena dari satuan, lalu seenaknya, karena hal ini akan mencoreng nama baik satuan," katanya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi