Brigpol Andriansyah Bakar Mantan Pacar, Kompolnas: Kejam, Harus Dihukum Berat & Dipecat!

Selasa, 15 Maret 2022 – 13:00 WIB
Komisioner Kompolnas Poengky Indarti menanggapi kejadian Brigpol Andriansyah tegas membakar mantan pacarnya, Nengsih Marlina, 25 di Muara Enim Sumsel, Kamis (10/3) lalu. Ilustrasi Foto: ANTARA/Evarukdijati

jpnn.com, JAKARTA - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) buka suara terkait aksi brutal oknum polisi Brigpol Andriansyah yang membakar mantan pacarnya Nengsih Marlina, 25, pada Kamis (10/3) malam lalu.

Komisioner Kompolnas Poengky Indarti sangat mengecam peristiwa yang terjadi di Jalan Ade Irma Suryani, Gg Kolam, RT 05/08, Rumah Tumbuh, Kecamatan Muara Enim, Sumsel. Ia mendorong Polda Sumatera Selatan agar memidanakan Brigpol Andriansyah.

BACA JUGA: Pengakuan Nengsih Wanita yang Dibakar Brigpol Andriansyah, Ditinggal di Tepi Jalan, HP Dibawa Kabur

"Kami sangat terkejut dengan kejadian ini. Kami mendorong Polda Sumsel untuk memproses pidana dan proses etik terhadap pelaku," kata Poengky kepada JPNN.com, Selasa (15/3).

Lulusan hukum Universitas Airlangga itu berharap pelaku dijerat dengan pasal berlapis.

BACA JUGA: Kompolnas: Sudah Tepat Densus Tembak Mati Dokter Sunardi

"Antara lain, pasal pidana dengan perencanaan untuk mencoba menghabisi nyawa korban atau setidaknya penganiayaan berat," kata Poengky.

Poengky mengatakan pelaku layak dihukum berat karena merupakan anggota Polri.

BACA JUGA: Ternyata Begini Kronologis Bripka AA Tembak Warga di Makassar, Oalah

"Tindakan yang bersangkutan sungguh tidak layak sebagai anggota Polri," kata Poengky.

Di sisi lain, Poengky mendapat informasi bahwa pelaku memiliki istri yang sedang hamil dan dua orang anak.

"Tindakan pelaku betul-betul kejam, harus dihukum berat dan dipecat dari institusi Polri," kata Poengky.

Saat ini, kondisi Nengsih setelah mendapat perawatan berangsur membaik.

Pelaku Brigadir Adriansyah sempat menyiram salon kakak kandung korban Trisnawati, 27, dengan bensin.

“Aku bilang sedang di Prabumulih besok pulang ke Muara Enim. Kalau tidak salon kakak saya akan dibakarnya,” ujar Nengsi terbata-bata di ruang ICU RSUD dr HM Rabain Muara Enim kepada keluarganya, Senin (14/3).

Menurut Nengsi, setelah aksi pembakaran itu, dia dibawa pelaku menggunakan motor.

“Namun, aku tidak tahan karena kulit aku yang melepuh perih dan pedih. Kemudian dia (pelaku) menurunkan aku di pinggir jalan, lalu dia pergi menghilang ke arah Tanjung Enim,” kenangnya.

Beruntung, tidak lama kemudian ada mobil patroli polisi yang melintas dan membawanya ke RSUD dr HM Rabain Muara Enim.

“Sebenarnya di lokasi tempat saya berhenti ada orang lagi hajatan. Namun, mereka takut mengantarkan saya ke rumah sakit. Jadi saya sendirian saja menahan pedih dan perih di pinggir jalan menunggu jika ada orang yang mau menolong,” jelasnya lirih.

Pada saat kejadian, lanjut Nengsih, tas miliknya yang berisi handphone dan barang lainnya dibawa dan disimpan oleh pelaku.

BACA JUGA: Minibus Diamuk Massa Lalu Dibuang ke Sungai, Sopir Kabur Bawa Pedang, Begini Ceritanya

Padahal di dalam handphone banyak sekali bukti-bukti screnshoot dan video ancaman pelaku terhadap dirinya.(cr3/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Propam Polda Bergerak, Kombes Supriadi Bicara Soal Nasib Oknum Polisi Pembakar Pacar


Redaktur : Budi
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler