jpnn.com - JAKARTA - Bentrok antara oknum Brigade Mobil (Brimob) dan oknum TNI di Karawang, Jawa Barat, Selasa (19/11) tak berbuntut panjang. Kedua institusi negara ini sepakat berdamai.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Markas Besar Kepolisian RI Inspektur Jenderal Ronny Franky Sompie menerangkan kesepakatan damai itu diambil setelah Kapolda Jawa Barat, Pangkostrad, Panglima Divisi I, Pangdam III Siliwangi dan Irwasda Polda Jabar menggelar pertemuan.
BACA JUGA: Pemberian FPJP Bukan Hanya Tanggung Jawab Budi Mulya
Ronny pun menambahkan kedua belah pihak sepakat untuk mengendalikan dan mengawasi personel bawahannya untuk tidak terpancing peristiwa di Karawang.
Ronny melanjutkan, masing-masing satuan, baik Polda Jabar dan Kostrad akan melakukan investigasi terkait peristiwa tersebut. Semua pihak yang bersalah akan ditindak tegas.
BACA JUGA: Jimly: Audit Teknologi di Kedubes Australia-AS
"Selain itu anggota TNI berjaga-jaga di setiap kantor Polres dan Polsek. Satuan kewilayahan di jajaran Polres Karawang dijaga provost dan anggota Koramil," ungkap Ronny di Mabes Polri, Rabu (20/11).
Saat ini kondisi keamanan pascabentrok sudah terkendali dan kondusif. Diberitakan, insiden penyerangan oleh puluhan oknum prajurit TNI 305 Telukjambe terjadi di Kantor Pemerintah Kabupaten Karawang. Sebuah mobil patroli dirusak dan anggota polisi dipukuli. Kemudian, Pospol Mega Mall Karawang ikut diserang.
BACA JUGA: Presiden Minta Latihan Bersama TNI - Australia Dihentikan
Akibat insiden itu, delapan anggota polisi mengalami luka-luka. Dua di antaranya harus diopname lantaran luka berat yakni Bripka Budi Riyadi dan Briptu Deni Novandari. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dokter Kandungan Bekerja dengan Pita Hitam
Redaktur : Tim Redaksi