jpnn.com, JAKARTA - Polri kehilangan salah satu personel Brimob yakni Bhayangkara Dua (Bharada) Polisi Muhammad Aldy yang gugur usai terlibat baku tembak dengan KKSB (kelompok kriminal separatis bersenjata) di Nduga, Papua.
Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, Aldy adalah anggota Brimob asal Nunukan yang baru lulus seleksi Tamtama 2018.
BACA JUGA: Baku Tembak dengan KKSB, Satu Personel Brimob Gugur
Selain itu, Aldy juga menjadi tulang punggung keluarganya saat ini. "Dia tulang punggung keluaga, orang tua profesinya buruh,” kata Dedi, Rabu (20/3).
Menurut Dedi, korban ditugaskan di Nduga mulai dari Februari 2019. Kini, dia mendapatkan penghargaan kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) karena gugur saat bertugas.
BACA JUGA: Separatis Papua Berulah Lagi, Fadli Dorong Pelibatan TNI
BACA JUGA: Menhan: KKSB Itu Kelompok Separatis, Harus TNI yang Menghadapi
"Tiap anggota Polri yang gugur dalam tugas, berhadapan atau kontak langsung dengan pelaku tindak pidana atau kejahatan diproses untuk KPLB," sambung Dedi.
BACA JUGA: Stafsus Presiden Minta TNI Tunda Pengejaran KKSB Papua Hingga Pilpres Usai
Jenderal bintang satu ini menambahkan, dengan gugurnya Aldy tidak memupuskan semangat kepolisian untuk mengejar kelompok bersenjata, melainkan justru memotivasi pengejaran untuk melindungi masyarakat Papua.
Sebelumnya baku tembak antara personel Brimob dengan KKB terjadi di Distrik Mugi, Nduga sekitar pukul 07.20 WIT, Rabu. Ketika itu anggota Brimob sedang melaksanakan pengamanan bandara setempat.
BACA JUGA: TNI Kirim 600 Pasukan, KKSB Pastikan Perang Gerilya Berlanjut
Selain menyebabkan gugurnya Bharada Aldy, kontak tembak itu menyebabkan anggota Brimob Bharada Dua Ravi Fitrah Kurniawan dan Ipda Arif Rahman terluka. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menhan: KKSB Itu Kelompok Separatis, Harus TNI yang Menghadapi
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan