jpnn.com, JAKARTA - Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti mengaku terkejut mengetahui aksi brutal Bripka MN (36) menghabisi Briptu Khairul Tamimi (26) di Lombok Timur (Lotim), NTB, Senin (25/10).
Poengky berharap Bripka MN yang merupakan anggota Bhabinkamtibmas Polsek Wanasaba bisa segera dihadapkan ke meja hijau.
BACA JUGA: Analisis Reza Indragiri, Bripka MN Bisa Lepas dari Ancaman Hukuman Mati
"Kami mengharapkan pelaku segera diproses pidana untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," kata Poengky lewat pesan singkat kepada JPNN.com, Rabu (27/10) malam.
Sarjana hukum lulusan Universitas Airlangga itu juga meminta Polri segera mengevaluasi masalah penggunaan senjata oleh anggota Korps Bhayangkara.
BACA JUGA: Bripka MN Tembak Briptu Khairul dari Jarak Dekat, Ini Jenis Senjatanya
"Perlu dievaluasi mengapa ada tindakan main hakim sendiri dan masih adanya penyalahgunaan senjata api oleh anggota," ucap Poengky.
Menurut Poengky, internal Polri perlu memperketat izin penggunaan senjata api oleh anggotanya.
BACA JUGA: Ini yang Terjadi 2 Hari Sebelum Briptu Khairul Tamimi Ditembak Bripka MN
"Apakah surat izinnya masih valid? Dan apakah sudah ada pemeriksaan psikologi, pemeriksaan tes narkoba dan minuman keras secara berkala?" ujar Poengky.
Dia berharap pelaku diberikan sanksi tegas secara internal maupun pidana. Sebab, tindakan Bripka MN telah menghilangkan nyawa manusia.
Diketahui, penyidik sudah menggelar prarekonstruksi kasus penembakan Briptu Khairul oleh Bripka MN di kediaman korban, Blok X A 14 Griya BTN Pesona Madani, Kelurahan Denggen, Kecamatan Selong.
Berdasarkan pengakuan Bripka MN kepada penyidik, penembakan yang menewaskan Briptu Khairul Tamimi dilakukannya lantaran cemburu terhadap korban yang sering chatting dengan istrinya. (cr3/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama