PROBOLINGGO - Setelah memuntahkan material pijar setinggi hingga 300 meter dari bibir kawah pada Kamis (30/12) sore, aktivitas Gunung Bromo kemarin (31/12) cenderung menurunKendati begitu, warga masih khawatir akan tabiat Bromo yang masih labil.
Sejak pukul 07.45, gempa tremor tercatat dengan amplitudo 5?28 mm saja
BACA JUGA: Pemenang Tender Wajib Pekerjakan Orang Miskin
Asap yang membubung tidak lagi abu-abu kehitaman seperti sehari sebelumnya, melainkan putih kelabu dengan tinggi 600?800 meter dari bibir kawahBACA JUGA: Saksi Kecipratan Uang dari Tim Sukses
Kondisi tersebut berbeda dengan Kamis lalu (30/12)
Selepas pukul 24.00, meterial pijar terhenti
BACA JUGA: Al Qaeda Ancam Bom BPD
Namun, suara gemuruh gunung berketinggian 2.329 tersebut terus terdengar hingga pukul 07.45 kemarinGemuruh tersebut terdengar hingga Kecamatan Sukapura, bahkan Kecamatan KuripanTetapi, suara itu menghilang pada siangMuntahan material dan hujan abu vulkanis itu membuat suasana di sekitar Gunung Bromo suram mencekamTerutama di kawasan Cemoro Lawang yang jaraknya hanya 3 km dari kawah BromoRumah-rumah penduduk diselimuti abu tebal sehingga mengganggu aktivitas wargaBahkan, beberapa rumah warga hancur dan roboh karena tidak kuat menahan beban pasir yang dimuntahkan gunung berapi itu.
Pantas kemudian 50 warga Desa Ngadirejo, kawasan yang juga masuk ring satu takut dan mengungsi ke Kecamatan SukapuraMereka mengungsi di rumah-rumah saudaranya. Sebagian lain di aula kantor kecamatan"Kami ketakutan mendengar suara bergemuruh dari Gunung Bromo," ujar Suparno, salah seorang warga.
Menurut warga, gemuruh suara letusan itu terus-menerus hingga menggetarkan tembok dan kaca-kaca rumahKarena itu, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, sebagian warga memutuskan untuk mencari perlindungan di tempat yang aman.
Bupati Probolinggo Hasan Aminuddin merespons suasana yang dihadapi warga di Desa Ngadirejo ituButapi pun menyiapkan tempat khusus untuk menampung warga yang mengungsi"Kalau memang khawatir, saya tawarkan dengan hormat warga untuk mengungsi di tempat yang sudah saya siapkan," ujar Hasan kepada wakil warga Desa Ngadirejo yang kemarin (31/12) mendapat bantuan pangan dari pemkab.
Menurut Hasan, pemkab telah menyiapkan tempat pengungsian bagi 562 KK (kepala keluarga) warga Desa NgadirejoTempat yang dipilih adalah gudang PT Kertas Leces (Persero) di Kecamatan LecesDi tempat sementara tersebut, para pengungsi akan difasilitasi dengan kebutuhan sehari-hari
Hasan mengakui, tawaran mengungsi diberikan karena pemkab tidak ingin ada warga yang menjadi korban"Nyawa njenengan hanya satu," tambahnya.
Kelak jika warga mengungsi, rumah-rumah mereka akan dijaga anggota TNI dan PolriSelain menjaga keamanan barang, petugas juga akan membersihkan atap-atap rumah warga yang dipenuhi abu dan pasir yang cukup tebalBila rumah-rumah tersebut telah bersih, para pengungsi akan dikembalikan ke rumah masing-masing"Kulo ngeman panjenengan," ujar Hasan lagi.
Tawaran mengungsi itu tidak hanya berlaku bagi warga NgadirejoWarga desa lain yang terkena dampak hujan abu juga ditawariNamun, Desa Ngadirejo menjadi prioritas karena paling parah
Kades Ngadirejo Kembar Sanyoto mengatakan akan bermusyawarah dengan para kepala dusun serta ketua RT dan RW dulu untuk merespons tawaran bupati"Besok (hari ini, Red) kami musyawarahkan dulu," katanya(qb/yud/jpnn/c1/ari)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia Cukur Malaysia 5-0
Redaktur : Tim Redaksi