BSKDN Kemendagri Mendorong Pemprov Banten Memperbaiki Peringkatnya di IGA, Semangat!

Jumat, 03 Februari 2023 – 10:44 WIB
Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Percepatan Peningkatan Daerah dengan Nilai Indeks Inovasi Daerah (IID) yang Tinggi, di Le Dian Hotel and Resort Banten pada Kamis (2/2). Foto: Humas BSKDN Kemendagri

jpnn.com - BANTEN - Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kemendagri meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten meningkatkan inovasi daerah.

BSKDN Kemendagri juga mendorong Pemprov Banteng agar terus berinovasi dalam rangka memperbaiki peringkatnya di ajang Innovative Government Award (IGA).

BACA JUGA: Kepala BSKDN Kemendagri Yusharto Minta Provinsi Kalsel Tingkatkan Penginputan Data IPKD

IGA merupakan ajang penghargaan bagi daerah terinovatif yang digelar setiap tahunnya oleh Kemendagri melalui BSKDN.

Selama ini Provinsi Banten telah dikenal sebagai salah satu provinsi terinovatif di Indonesia.

BACA JUGA: Tegas, BSKDN Siap Menyesuaikan Program Kerja 2023 Mengacu Nomenklatur Baru

Pesan tersebut disampaikan Sekretaris Badan (Sesban) Litbang Kemendagri Kurniasih saat menjadi narasumber dalam acara Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Percepatan Peningkatan Daerah dengan Nilai Indeks Inovasi Daerah (IID) yang Tinggi, di Le Dian Hotel and Resort Banten pada Kamis (2/2).

Kurniasih mengatakan bahwa Provinsi Banten telah dikenal sebagai salah satu provinsi terinovatif di Indonesia.

BACA JUGA: BSKDN Dorong Pemda Segera Memiliki Badan Riset dan Inovasi Daerah

Terbukti dari raihan penghargaan IGA yang diperoleh Pemprov Banten setiap tahunnya.

Namun, kata Kurniasih, peringkat Provinsi Banten pada gelaran IGA sering naik turun.

Dia menyebutkan, pada 2018 Provinsi Banten berada pada peringkat ke-8 sebagai provinsi terinovatif.

Pada 2019 Provinsi Banten naik peringkat, yakni di posisi ke-6. Selanjutnya, pada 2020 juga mengalami kenaikan menjadi peringkat ke-5.

Namun, dua tahun terakhir mengalami penurunan. Pada 2021 berada pada peringkat ke-8 dan 2022 di posisi ke-18.

"Ada 61 inovasi (Provinsi Banten) yang ditolak, ini menjadi catatan yang perlu dievaluasi bersama. Apa yang kurang segera diperbaiki," ungkap Kurniasih

Kurniasih mengungkapkan, jumlah inovasi Provinsi Banten berdasarkan urusan didominasi oleh inovasi bidang kesehatan, komunikasi, hingga keuangan.

Hal ini kemungkinan besar dilatarbelakangi oleh pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia dan masyarakat dunia.

"Selain kesehatan, inovasi di bidang lain juga perlu ditingkatkan, perhatikan inovasinya apa itu benar-benar yang dibutuhkan masyarakat atau tidak," pesan Kurniasih.

Kurniasih juga meminta Pemprov Banten untuk memberdayakan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar lebih peka terhadap peluang inovasi sesuai dengan potensi-potensi yang dimiliki daerahnya.

"Jangan sampai daerah (OPD) takut untuk berinovasi. Justru inovasi dapat mengefektifkan penyelenggaraan pemerintahan (di daerah)," pungkas Kurniasih. (sam/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler