JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menargetkan penyaluran kredit perumahan sebanyak 200 ribu unit pada 2011Dari jumlah itu, sebesar 120 ribu unit di antaranya memanfaatkan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) dengan tingkat bunga 8,1-8,5 persen
BACA JUGA: Hatta Janji Cari Solusi soal Capping PLN
Bank BUMN yang fokus pada pengembangan perumahan ini mengalokasikan kredit murah sebesar Rp 5,9 triliun pada 2011.“Kami yakin dapat melampaui target itu,” ujar Dirut BTN Iqbal Latanro kepada pers dalam rapat dengan pendapat umum (RDP) dengan Komisi XI DPR di Jakarta, Jumat (4/2).
Ia mengakui, FLPP yang disediakan pemerintah untuk membantu perbankan dalam memberikan kredit perumahan bersubsidi
sangat membantu perbankan
“Dalam skema FLPP, pemerintah mengalokasikan 60 persen pagu kredit dengan tingkat bunga rendah berjangka 15 tahun
BACA JUGA: Mustafa Yakini IPO Garuda Bakal Sold Out
Itu sangat membantu bank dalam memberikan kredit murah berjangka panjang kepada calon pembeli rumah,” katanya.Dengan skema FLPP, calon pembeli rumah bisa menikmati tingkat bunga rendah berjangka maksimal 15 tahun untuk pembelian rumah dengan fasilitas kredit
Mengenai rendahnya pemanfaatan fasilitas FLPP tahun lalu, Iqbal mengatakan karena perubahan skema kredit butuh penyesuaian dari kalangan pengembang
BACA JUGA: BTN Pangkas Porsi Deposito
“Sosialisasi terus kita lakukan ke pengembangPemanfaatan FLPP semakin baik saat iniDalam tiga bulanterakhir,kita sudah merikan pembiayaan kredit bersubsidi dengan skema FLPP sekitar 24 ribu unit rumah,” kata Iqbal.
Selain menyediakan KPR subsidi, BTN juga menggarap pasar perumahan non subsidiTahun ini BTN berharap bisa memberikan pembiayaan kepada calon pembeli rumah sekitar 80 ribu unit rumah“Kita optimis bisa mencapai target itu,” katanya.
Iqbal mengakui persaingan menjual KPR non subsidi antara bank cukup ketatNamun, dengan tawaran tingkat bunga yang cukup kompetitif, BTN yakin bisa mencapai target itu“Dalam menawarkan bunga kita cukup kompetitifTahun lalu saja kita bisa menurunkan suku bunga kredit sampai tujuh kali,” katanya.
Dalam mengejar dana pihak ketiga (DPK) untuk membiayai kredit, BTN berharap bisa menerbitkan obligasi dan instrumen lainnya sebesar Rp 3,5 triliun tahun iniDari obligasi mungkin Rp 2 triliun dan lainnya dari sumber pembiayaan lain“Kita juga berharap bisa melakukan sekuritisasi KPR sebesar Rp 1 triliun tahun ini,” katanya.
Sepanjang sembilan bulan pertama 2010, BTN berhasil membukukan DPK sebesar Rp 43 triliun, naik 27,6 persen dibanding periode yang sama tahun 2009 yang tercatat sebesar Rp 33,7 triliunTotal kredit yang mampu disalurkan di sembilan bulan pertama 2010 tercatat Rp 49,2 triliun, naik 29 persen dibanding periode yang sama tahun 2009 yang tercatat Rp 38,1 triliun.
Sampai dengan triwulan III 2010, BTN berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 597 miliar, naik 84,3 persen dibanding periode yang sama tahun 2009 yang tercatat sebesar Rp 324 miliar.
Mengenai ekspansi kredit 2011, Iqbal berharap kredit BTN bisa tumbuh 29-30 persen“Untuk DPK tentunya tumbuh harus lebih lebih besar lagi,” katanya.(max)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiga Nama jadi Kandidat Kuat Dirut Pertamina
Redaktur : Tim Redaksi