Bu Dosen UII Ikut MCA, Ini Kata Pihak Kampus dan Tetangga

Rabu, 28 Februari 2018 – 22:28 WIB
Polisi saat menggiring Tara Arsih Wijayani (40) yang menjadi tersangka ujaran kebencian. Foto: Imam Baehaqi/Radar Majalengka

jpnn.com, SLEMAN - Salah satu anggota Muslim Cyber Army (MCA) yang digelandang aparat Polri adalah Tara Arsih Wijayani. Perempuan 40 tahun itu tercatat sebagai dosen di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.

Tara merupakan warga Dusun Krajan, Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, DIY. Perempuan berjilbab itu merupakan dosen Bahasa Inggris.

BACA JUGA: Bareskrim Buru Wanita Konseptor Muslim Cyber Army

Direktur Humas UII Yogyakarta Karina Utami Dewi mengatakan, Tara memang pernah diperbantukan untuk mengajar kuliah umum Bahasa Inggris sejak 2005 silam. Namun, sesekali Tara juga vakum.

Hingga akhirnya Tara kembali mengajar di UII mulai 2014 sampai sekarang. "Tapi bukan dosen tetap. Yang bersangkutan sepertinya juga mengajar di berbagai tempat," kata Karina seperti diberitakan JawaPos.com, Rabu (28/2).

BACA JUGA: Bareskrim Gunakan Forensik Digital untuk Ungkap Motif MCA

Dengan adanya kasus ini, UII tak akan lagi menggunakan jasa Tara. Pihak UII pun menyerahkan proses hukum terhadap Tara ke Polri.

Sementara berdasar penelusuran di lingkungan sekitar tempat tinggal Tara, perempuan dengan empat anak itu sudah bercerai dari suaminya sekitar 4-5 tahun silam. Di dusun itu, Tara tinggal bersama dua anaknya yang masih duduk di bangku kuliah dan sekolah.

BACA JUGA: Bareskrim Sigi Donatur dan Pengguna Muslim Cyber Army

Rumah tempat tinggal Tara Arsih Wijayani di Dusun Krajan, Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, DIY. Foto: Ridho Hidayat/JawaPos.Com

"Anak lainnya sudah menikah dan bekerja," kata Dukuh Krajan Arifin Nur Hamzah.

Semenjak pisah dari suami, Tara makin tertutup dan jarang bersosialisasi dengan masyarakat setempat. "Dulu hanya sesekali saja. Tapi sekarang jarang," lanjut Arifin.

Hal yang sama juga disampaikan Surono (50) yang rumahnya berdekatan dengan tempat tinggal Tara. Menurutnya, Tara sudah jarang terlihat di rumah. "Kebanyakan di Jakarta orangnya," pungkasnya.

Sebelumnya, polisi menangkap Tara di wilayah Jakarta Utara pada Senin lalu (26/2). Dia mengunggah kabar hoaks tentang muazin di Desa Sindang, Kecamatan Cikijing, Kabupaten Majalengka yang tewas dibunuh orang gila.

Ternyata, korban yang bernama Bahrodin bukanlah muazin. Selain itu, Bahrodin tewas bukan karena dibunuh orang gila, melainkan akibat dianiaya perampok.(dho/ce1/JPC)

BACA ARTIKEL LAINNYA... MCA Punya Grup di Facebook, Anggotanya Sudah Ratusan Ribu


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler