jpnn.com, SORONG - Seorang perempuan guru SD Negeri di Kabupaten Sorong, Papua Barat, berinisial Fi, bersama suaminya, dikeroyok warga di halaman sekolah, saat proses belajar mengajar masih berlangsung, Rabu (18/4).
Belum diketahui pasti penyebab terjadinya pengeroyokan. Kendati demikian, Fi meminta agar kejadian pengeroyokan yang dialaminya diproses sesuai hukum yang berlaku.
BACA JUGA: Motor Terjatuh Saat Kabur, Dua Penjambret Remuk Diamuk Massa
Ditemui di Mapolres Sorong usai menjalani pemeriksaan, Fi menceritakan kronologis kejadian yang menimpa dirinya dan suaminya. Diceritakannya, saat itu ia sedang menjalankan tugasnya sebagai guru di dalam ruangan kelas IV, tiba-tiba dari luar ruangan terdengar keributan.
Mencari tahu penyebab keributan tersebut, Fi keluar dan melihat warga mengeroyok suaminya. Ia lalu berlari mendekat mencoba melerai, namun banyaknya warga yang mengeroyok membut Fi juga ikut terkena pukulan.
BACA JUGA: Niat Mau Curi Besi Tua, Lihat ABG Pacaran Malah Jadi Begini
“Saya juga kena pukul sampai jatuh-jatuh, muka ini dapat pukul brutal juga,” ucapnya kepada Radar Sorong.
Selain wajahnya yang terkena pukulan, Fi menyampaikan bahwa suaminya mengalami memar di bagian tubuhnya dan berlumuran darah di kepala. Atas kejadian tersebut, proses belajar mengajar dibubarkan, sementara Fi bersama suaminya diantar beberapa guru menuju Mapolres Sorong untuk melaporkan kejadian tersebut.
BACA JUGA: 2 Pemuda Curi Pompa Air, Salah Satunya Anak Anggota DPRD
Beberapa guru yang ikut mengantar korban melapor ke Mapolres Sorong, menuntut agar permasalahan tersebut dapat diproses secara hukum yang berlaku, termasuk mengusut oknum intelektual di balik kejadian pengeroyokan tersebut. (nam)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dituduh Pelihara Suanggi, Satu Keluarga Dianiaya
Redaktur & Reporter : Soetomo