Bu Kades Ini Masih Muda, Pintar, Cantik Pula

Rabu, 20 Juli 2016 – 05:05 WIB
Dwi Ristiyani, kepala Desa Donorojo, Temanggung, Jawa Tengah. Foto: Radar Kedu/JPG

jpnn.com - TEMANGGUNG - Bupati Temanggung Bambang Sukarno pada Senin lalu (18/7) melantik 36 kepala desa (kades) hasil pemilihan serentak pada 26 Mei 2016 lalu. Dari 36 kades itu ada satu yang menjadi perhatian karena pesonanya. Yakni Kades Donorojo Dwi Ristiyani.

Dwi merupakan satu dari dua perempuan yang dilantik sebagai kades. Muda, cantik dan pintar adalah kesan tentang perempuan muda kelahiran Temanggung, 27 Februari 1989 itu.

BACA JUGA: Waduh!! Shooting Sinetron Boy Anak Jalanan Dianggap Menistakan Agama

Menurut Dwi, dirinya terpanggil untuk membangun desanya yang selama ini seolah tak maju-maju. Di sisi lain, minat warga untuk menjadi kepala desa juga minim.

“Selama ini, pembangunan di desa kami begitu-begitu saja, tidak ada perubahan yang menonjol. Selain itu, minat warga untuk menjadi kades minim. Dari sinilah, saya memberanikan diri untuk tampil,” ucapnya seperti diberitakan Radar Kedu (Jawa Pos Group).

BACA JUGA: Lagi, Tiga Tersangka Korupsi Bansos Ditahan

Istri anggota TNI, Sertu Didik Haryanto itu mengatakan, sudah tiga tahun ini Desa Donorojo tidak memiliki kades definitif. Pemerintahan desa pun hanya dipimpin pejabat sementara (Pjs) kades dari Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Temanggung.

“Desa kami tergolong desa terpencil, perbatasan dengan Kecamatan Sukorejo, Kendal dan jauh dari perkotaan. Saya ingin menyejajarkan dengan desa lainnya di Temanggung, menjadi desa yang maju, terkenal dan diperhitungkan,” kata alumnus jurusan geografi di Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Semarang (Unnes) itu.

BACA JUGA: Bertahun-tahun Tak Dibangun, Izin PL 248 Lahan Tidur Ini Segera Dicabut

Sebelum mencalonkan diri sebagai kades, Dwi berprofesi sebagai guru. Ia adalah pengajar di SMA Mangunkarsa Semarang dan tutor sebuah lembaga bimbingan belajar. Karenanya ia ingin memanfaatkan pengalamannya untuk memajukan Desa Donorojo.

“Pengalaman yang saya miliki selama ini akan kami terapkan untuk membangun kemajaun pendidikan di kampung, apalagi di kampung kami minat masyarakat menempuh pendidikan tergolong rendah. Yang menempuh pendidikan sampai SLTA masih sedikit, apalagi kuliah atau ke jenjang perguruan tinggi, paling tinggi rata-rata sampai SMP,” jelasnya.(san/ton/jpg/ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hubungan BP-Pemko Tak Kondusif, DPRD Mengadu ke Menko


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler