Bu Mega Beber Cerita Pernah Ditawati Masuk Golkar di Era Orba

Selasa, 02 April 2019 – 21:05 WIB
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Jakarta, Selasa (2/4). Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menceritakan pengalamannya ketika ditawari masuk Partai Golkar pada era kekuasaan Orde Baru (Orba). Megawati menceritakan hal itu ketika menyampaikan kata sambutan pada penyerahan kartu tanda anggota PDIP kepada kader-kader baru dari kalangan ulama dan purnawirawan di Jakarta, Selasa (2/4).

"Saya sebetulnya juga ditawari masuk Golkar,” ujar Megawati mengenang pengalamannya. Saat tawaran datang, putri Proklamator RI Bung Karno itu belum terjun ke politik.

BACA JUGA: Ternyata Tokoh Ini yang Membuat Abah Maruf Tetap Sarungan

Namun, Megawati bertanya balik ke politikus Golkar yang menawarinya bergabung dengan partai penguasa di era Orba itu. “Saya tanya ke teman-teman di Golkar, ‘enaknya apa di sana?’” ujarnya.

Baca juga:Bu Mega Bagi Kartu Tanda Anggota PDIP untuk Habib dan Purnawirawan TNI-Polri

BACA JUGA: Cerita dan Pesan Bu Mega untuk Habaib & Purnawirawan kader Baru PDIP

“Enak, mbak. Pasti nanti senang," kata Megawati menirukan dialognya dengan koleganya politikus Golkar di zaman Orba.

Selanjutnya, Megawati mendiskusikan tawaran itu dengan suaminya, M Taufiq Kiemas. Menurut Mega, suaminya yang berlatar belakang aktivis mahasiswa memintanya untuk berpikir ulang soal tawaran partai berlambang pohon beringin tersebut.

BACA JUGA: PDIP: Hoaks Racun Demokrasi

Taufiq meyakini Mega akan sukses jika terjun ke partai politik melalui PDI. Ketimbang membesarkan Golkar, lebih baik Mega membesarkan PDI.

Mega pun percaya pada pertimbangan suaminya. Selain itu, politikus kelahiran Yogyakarta tersebut juga teringat soal Partai Nasionalis Indonesia (PNI) yang dirintis Bung Karno dan akhirnya berfusi di era Orba menjadi PDI.

Mega lantas berbicara dengan sahabatnya yang juga tokoh senior Partai Golkar Akbar Tanjung. Mega bercerita di depan Akbar tentang pertimbangan dan alasannya masuk PDI.

Baca juga: Cerita dan Pesan Bu Mega untuk Habaib & Purnawirawan kader Baru PDIP

Kala itu, kata Megawati, omongan politikus Golkar soal PDI memang benar. PDI sepi pendukung dan isinya rakyat bersandal jepit.

"Mereka bilang PDI partai miskin, pakai sandal jepit. Lah biarin soalnya di situ ada PNI yang didirikan bapak saya. Akhirnya saya masuk PDI, tetapi ya memang sepi. Soro (sengsara, red)," kata Mega.

Menurut Mega, kala itu memang belum banyak orang yang bergabung dengan PDI karena masih takut. Namun, PDIP akhirnya menjadi PDI Perjuangan pada era reformasi dan menjadi partai terbesar setelah memenangi Pemilu 1999 dan 2014. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Respons Hasto PDIP untuk Ancaman Amien Rais soal People Power


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler