Cerita dan Pesan Bu Mega untuk Habaib & Purnawirawan kader Baru PDIP

Selasa, 02 April 2019 – 20:06 WIB
IKUT BANTENG: Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyerahkan kartu tanda anggota (KTA) partainya kepada kader-kader yang baru bergabung di Jakarta, Selasa (2/4). Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengucapkan selamat datang kepada kader-kader baru partainya. Di antara kader baru PDIP ada yang berlatar belakang ulama, habib, akademisi, serta purnawirawan TNI maupun Polri.

Megawati meresmikan kader-kader baru partainya dengan menyerahkan kartu tanda anggota (KTA) PDIP, Selasa (2/4). Putri Proklamator RI Soekarno itu menegaskan, PDIP adalah partai terbuka berideologi Pancasila.

BACA JUGA: PDIP: Hoaks Racun Demokrasi

"Kami ini ya begini. Yang jelas, paling utama bagi kami adalah ideologi Pancasila," kata Mega saat berpidato di kantor DPP PDI Perjuangan di Menteng, Jakarta Pusat.

Megawati dalam kesempatan itu juga ini memperkenalkan dan menjelaskan PDI Perjuangan kepada kader-kader barunya. Presiden Kelima RI itu juga menceritakan soal PNI di era Bung Karno, kemudian PDI pada masa pemerintahan Orde Baru, hingga PDI Perjuangan di era reformasi.

BACA JUGA: Respons Hasto PDIP untuk Ancaman Amien Rais soal People Power

"Terima kasih sekali, kami dipercaya sehingga kami didatangi untuk bisa bersama-sama dalam satu rumah disebut PDIP," ungkap Mega.

Baca juga:

BACA JUGA: Bu Mega Bagi Kartu Tanda Anggota PDIP untuk Habib dan Purnawirawan TNI-Polri

Bu Mega Bagi Kartu Tanda Anggota PDIP untuk Habib dan Purnawirawan TNI-Polri

Jurus Kampanye Murah Meriah Ala PDIP demi Gaet Pemilih

Selain itu Megawati juga mengajak para ulama, purnawirawan, akademisi dan seluruh kader partainya terus menjaga Indonesia ini setia pada jalan Pancasila dan Islam yang rahmatan lil alamin.

"Kenapa tak dinikmati kemerdekaan ini dengan menikmati Pancasila? Mari lebih baik lakukan itu daripada sesuatu yang keras-keras," ungkap Bu Mega.

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menambahkan, pemberian KTA ini adalah wujud partai berlambang kepala banteng itu adalah rumah kebangsaan Indonesia raya. "PDIP selalu berjuang menjadi rumah rakyat, berjuang menjalankan cita-cita Bung Karno demi terwujudnya kesejahteraan rakyat," kata Hasto.

Salah seorang ulama yang bergabung dengan PDIP adalah Habib Husein Muhdar Almuhdar. Dalam kesempatan itu Habib Husein dipercaya menyampaikan sambutan sekaligus membaca doa mewakili para ulama yang menerima KTA PDIP.

Habib Husein saat berbicara menyelipkan parikan alias karmina atau pantun kilat dalam bahasa Jawa. “Gedhang goreng enak legi, melok banteng wani mati (pisang goreng enak manis, ikut banteng berani mati, red),” ucapnya.

Menurut Habib Husein, keputusannya bersama kolega-koleganya masuk ke PDIP demi berjuang menyebarkan kebaikan dan kebenaran. “Itulah yang dimaui oleh Pak Karno untuk kita lakukan. Merdeka!” ucapnya.

Sejumlah ulama yang bergabung dengan PDIP dan menerima KTA dari Megawati antara lain Habib Husen Muhdar Almuhdar, Habib Sholeh Almuhdar, Habib Ali Assegaf, ulama muda KH Zainal Arifin, serta Habib Salim Aljindan.

Adapun dari unsur purnawirawan TNI dan Polri ada Mayjen TNI (Purn) Andri Sutarno, Mayjen TNI (Purn) Bambang Haryanto, Laksda (Purn) Yuhastihar, Marsekal Madya (Purn) Benedictus Wijanarko, Irjen (Purn) Albertus Simanjuntak. Untuk akademisi yang menerima KTA PDIP adalah Dr Diah Arimbi.(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Si Doel Ajak Kader Banteng Kompak Lawan Hoaks demi Jokowi - Maruf


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler