jpnn.com, JAKARTA - Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri meluncurkan buku yang digagasnya berjudul Resep Makanan Baduta dan Ibu Hamil untuk Generasi Emas Indonesia, Senin (8/8).
Dalam acara itu, hadir Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Mensos Tri Rismaharini, Kepala BPIP Yudian Wahyudi, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Dr. Laksana Tri Handoko, dan Kepala Pusdokkes Polri Irjen Asep Hendradiana.
BACA JUGA: Tekan Kasus Stunting, YAICI Edukasi Gizi Langsung ke Masyarakat
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan Megawati Soekarnoputri merupakan penggagas Buku Resep Makanan Baduta dan Ibu Hamil untuk Generasi Emas Indonesia itu.
"Terima kasih kepada Ibu Megawati yang menggagas buku yang ditulis oleh para ahli dan sudah dibagikan," kata Hasto dalam sambutannya di Jakarta.
Hasto menyebutkan per hari ini, angka stunting 24,4 persen dan setiap tahun ada 4,8 juta ibu hamil dan melahirkan. Hampir 1,2 juta stunting lahir setiap tahun apabila bangsa ini tidak melakukan apa-apa.
BACA JUGA: Ganjar Kejar Target Penurunan Angka Stunting, Begini Caranya
Dia melanjutkan Indonesia menghadapi situasi jumlah penduduk usia produktif (14—64 tahun) lebih banyak daripada yang nirproduktif.
Rasio ketergantungan menunjukkan angka 41—44. Setiap seratus jiwa penduduk rata-rata hanya menanggung 46 yang tidak produktif. Pada 2030 dan 2035 terjadi peningkatan populasi usia tua.
"Generasi berikutnya harus mampu menanggung beban. Ini makna menyiapkan generasi unggul untuk Indonesia Maju dan mempersiapkan diri untuk Indonesia Emas 2045," kata Hasto.
Dia menilai stunting merugikan kualitas sumber daya manusia (SDM), sebab melahirkan manusia pendek sehingga tidak bisa menjadi TNI dan Polri. Dia juga stunting tidak melulu mempengaruhi fisik, bisa juga kemampuan berpikir.
"Kemampuan intelektual rendah jika dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara karena faktor stunting," ujarnya.
Hasto mengatakan bahwa BKKBN berkolaborasi dengan berbagai sektor, termasuk TNI/Polri.
"Peran TNI/Polri dan tokoh masyarakat berperan sentral. BKKBN berkolaborasi dengan TNI/Polri sangat strategis dalam rangka percepatan penurunan stunting," ucap Hasto.
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengatakan bahwa pihaknya siap untuk mendistribusikan buku tersebut.
"Kami akan berkoordinasi dan kami mintakan versi e-book-nya supaya sharing ke seluruh satuan bawah sampai warga masyarakat kita bisa tinggal share melalui WhatsApp atau media sosial lainnya. Jadi, kami siap mendukung ibu," katanya.
Jenderal Andika mengatakan TNI menyiapkan fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) di seluruh Indonesia.
"Bakti sosial TNI sebagian besar akan dialihkan untuk dukung penurunan stunting ini," katanya.
BACA JUGA: Ganjar Tancap Gas Turunkan Angka Stunting di Jawa Tengah
Sementara itu, Kepala Pusdokkes Polri Irjen Asep Hendradiana yang mewakili Kapolri mengatakan pihaknya mendukung penuh kolaborasi mewujudkan anak unggul Indonesia maju, di antaranya dengan melakukan pendataan keluarga potensi stunting di lingkungan Polri serta melakukan promosi edukasi cegah kekurangan gizi itu.
"Polri berharap kolaborasi ini ditingkatkan lebih intens guna dukung program pemerintah. Awareness perlu dengan mengajak seluruh pihak yang berpengaruh dalam masyarakat untuk melakukan sosialisasi advokasi cegah stunting," jelas Asep.
Pada acara itu, Megawati Soekarnoputri menjadi pembicara kunci pada kick off kolaborasi percepatan penurunan stunting dan peluncuran Buku Resep Makanan Baduta dan Ibu Hamil untuk Generasi Emas Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo melakukan penandatanganan MoU Konvergensi dalam Percepatan Penurunan Stunting dengan Ketua Umum Dharma Pertiwi Hetty Andika Perkasa yang disaksikan Panglima TNI.
Selain itu, digelar sosialisasi menu sehat untuk cegah stunting dengan demo masak dan pembagian buku menu. (antara/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bamsoet Soroti Fakta Memilukan soal Angka Stunting dan Kematian Ibu-Bayi
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga