jpnn.com, PAPUA BARAT - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berupaya menodorong ekspor perikanan di Papua Barat, khususnya untuk ikan-ikan dari nelayan tradisonal.
Hal itu diutarakan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dalam Kunjungan Kerja ke Provinsi Papua Barat, belum lama ini.
BACA JUGA: Nelayan di Pati Sudah Dapat Hasil Tangkapan Lebih Baik
"Saya beberapa waktu lalu melakukan pertemuan dengan Pelindo IV. Mereka nanti akan membawa coldstrorage terapung untuk memberi ikan dari nelayan tradisional, dan langsung ekspor dari timur Indonesia", ujar Susi di dekat Pelabuhan Perikanan Nusantara Sorong.
Rencananya ekspor ikan dari hasil tangkapan nelayan tradisional tersebut akan mulai berjalan dalam waktu satu atau dua bulan ke depan.
BACA JUGA: Bu Susi: Kalau Saudara-saudara Nurut Sama Saya, Segera!
Selain itu, guna mendorong produksi hasil tangkapan nelayan tradisional di Papua Barat, KKP juga akan memberikan bantuan alat penangkapan ikan yang ramah lingkungan, berupa jaring sebagai pengganti alat tangkap ikan yang dilarang yang masih digunakan nelayan tradisional.
"Alat tersebut tidak hanya akan melestarikan lingkungan dan biota laut, namun bisa meningkatkan hasil tangkapan, serta mensejahterakan para nelayan, khususnya di Papua Barat," tuturnya.
BACA JUGA: Pembangunan SKPT Genjot Perekonomian Natuna
Susi juga menegaskan, dengan adanya kebijakan larangan penggunaan alat penangkapan ikan yang merusak, pemerintah tidak bermaksud untuk menyengsarakan nelayan khususnya nelayan tradisional.
"Tidak ada sama sekali. Kami berpikir jauh ke depan untuk masyarakat nelayan sendiri supaya bisa sejahtera", tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Susi juga berpesan agar upaya yang dilakukan KKP dalam menghentikan kapal asing dan alat tangkap trawl, dan juga penindakan-penindakan terhadap destructive fishing dapat terus dilanjutkan oleh pemerintah daerah.
Hal itu menurutnya, masyarakat dan pemerintah daerah dianggap paling tepat untuk menjaga dan bertanggung jawab atas kelestarian terumbu karang di perairan Papua Barat.
"Kami di Jakarta membantu dengan policy dan support maksimum yang bisa kita berikan. Tetapi tentunya yang paling bisa menjaga dan bertanggung jawab adalah masyarakat dan pemerintah daerah," tandas dia.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bu Susi: Satu Hari Sudah 40 ton Ikan yang Dibuang
Redaktur & Reporter : Yessy