jpnn.com, CIAMIS - Polisi mengaku memproses hukum dua pengendara sepeda motor gede (moge) Harley Davidson yang menabrak dua anak kembar berusia delapan tahun di Jalan Raya Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
Insiden itu membuat kedua korban meninggal dunia.
BACA JUGA: Pengemudi Moge yang Viral Karena Kecelakaan di Jakpus Jadi Tersangka, Tetapi Tak Ditahan
"Masih kami proses hari ini. Kami proses pemeriksaan juga saksi-saksi untuk menaikkan proses penyelidikan ke penyidikan," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Ciamis AKP Zanuar Cahyo Wibowo saat dihubungi wartawan, Minggu.
Dia menuturkan peristiwa kecelakaan lalu lintas itu bermula dari seorang anak bernama Hasan menyeberang jalan kemudian datang pengendara moge lalu menabrak korban di Kalipucang, Pangandaran, Sabtu (12/3).
BACA JUGA: 11 Napi Tiba-Tiba Dikeluarkan pada Malam Hari, Lalu Dijebloskan ke Nusakambangan
Selanjutnya, kata dia, korban lain Husen juga menyeberang jalan dan datang lagi pengendara moge lainnya lalu terjadi tabrakan serupa yang menyebabkan korban meninggal dunia.
"Jadi, ada dua kecelakaan dengan dua korban yang berbeda dalam satu TKP (tempat kejadian perkara)," kata Zanuar.
BACA JUGA: Ternyata Begini Kronologis Bripka AA Tembak Warga di Makassar, Oalah
Dia menyampaikan jajarannya sudah melakukan olah TKP dengan memeriksa saksi-saksi di lokasi kejadian, juga memeriksa keluarga korban.
Selain memeriksa keterangan saksi, kata dia, polisi juga sudah mengamankan dua pengendara moge dan juga sepeda motor yang dikendarainya di markas Polres Ciamis.
"Kami juga sudah amankan pelaku, namun, belum ditetapkan sebagai tersangka," katanya.
Dia menegaskan proses hukum tetap akan dilakukan sesuai prosedur yang berlaku meskipun kedua belah pihak sudah menyatakan damai dengan kejadian itu.
Satuan Lalu Lintas, kata dia, akan menyelesaikan proses penyelidikan sampai tuntas untuk selanjutnya masuk ke tahap penyidikan yang nanti penyidik akan memutuskan dilanjutkan atau tidak perkara tersebut.
"Nanti kami gelar perkara untuk menaikkan dari proses penyelidikan ke penyidikan," katanya.
Insiden kecelakaan yang melibatkan komunitas moge itu mendapat tanggapan serius dari putra daerah Pangandaran juga mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti melalui akunnya @susipudjiastuti di Twitter.
Dalam cuitannya itu meminta kegiatan moge di jalanan harus diatur secara ketat karena jalanan di Indonesia tidak luas, lebar, dan banyak yang melewati perkampungan.
"Sudah saatnya 'touring' Moge diatur dengan ketat. Jalan di Indonesia terutama 'country side'/daerah tidaklah luas/lebar dan banyak yang melewati perkampungan. Disiplin moge dalam touring untuk mematuhi dan waspada terhadap kecelakaan yang bisa fatal seharusnya menjadi hal yang wajib," tulis Susi dalam cuitannya di Twitter.
Cuitannya itu mendapatkan beragam komentar maupun tanggapan dari pengguna Twitter lainnya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti