jpnn.com, JAKARTA - Ketua umum Perkumpulan Honorer K2 Indonesia (PHK2I) Titi Purwaningsih mengungkapkan informasi hoaks makin gencar beredar di grup WhatsApp Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Bahkan berita hoaks yang tersebar dibuat seperti berisi kabar gembira sehingga honorer K2 yang lulus PPPK hasil rekrutmen Februari 2019 dengan begitu mudah percaya informasi tersebut.
Para honorer K2 ini tidak melihat lagi apakah berita tersebut baru atau lama.
Dia mencontohkan pernyataan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana yang menyatakan masa kerja honorer K2 akan diperhitungkan dalam penetapan standar gaji awal PPPK. Padahal itu informasi yang disampaikan pada Januari 2020.
BACA JUGA: Honorer K2 Lulus PPPK Tidak Takut Ancaman, Siap Gelar Aksi Lagi
"Sekarang di bawah sikonnya lagi kacau balau dan galau. Kalau ada berita yang sekiranya sedikit membuat senang tidak dilihat itu berita lama atau baru," kata Titi kepada JPNN.com, Senin (16/11).
Kondisi tersebut, lanjutnya, lantaran ada kesedihan mendalam yang dirasakan honorer K2 yang lulus PPPK. Kesedihan itu tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata apalagi CPNS 2019 sudah pemberkasan dan sebentar lagi menerima SK.
BACA JUGA: Saifudin: Masa Kerja Honorer K2 Tidak Dihitung, Sadis Amat
Titi mengaku tidak bisa berbuat apa-apa lagi selain meminta sabar. Apalagi, upayanya bertanya pada pemerintah pusat tertutup.
"Saya sudah WhatsApp kepala BKN dan Plt Deputi SDM Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, tidak ditanggapi. Padahal pesan saya sudah mereka baca," ujarnya.
Titi bahkan secara khusus meminta agar para pejabat yang dia WA itu memberikan klarifikasi agar bisa jadi dasar baginya untuk menenangkan honorer K2.
Sayangnya, upaya persuasif yang dilakukan Titi tidak membuahkan hasil. Para pejabat yang dihubunginya membisu dan tidak merespons.
"Kenapa mereka bisu pasti ada sesuatu yang disembunyikan. Padahal kalau mereka jawab saja pertanyaan saya, akan saya jadikan dasar untuk menenangkan teman-teman," ucapnya.
Titi pun meminta Kepala BKN Bima Haria Wibisana dan Plt Deputi SDM KemenPAN-RB Teguh Widjinarko untuk mengingat kembali pernyataan mereka terkait rekrutmen PPPK dari honorer K2. Dia menilai banyak statement kedua pejabat tersebut meleset.
"Kami bisa paham kondisi bapak-bapak pejabat saat ini tetapi mbok ya jujur saja apa sebenarnya kendala yang dihadapi sampai pengangkatan PPPK dari honorer K2 begitu ruwet. Jangan biarkan kami menerima kabar yang simpang siu sehingga kami semakin galau," tandasnya. (esy/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad