Bu Titi Sebut Sesama Honorer K2 Saling Cemburu

Kamis, 07 Februari 2019 – 06:51 WIB
Titi Purwaningsih. Foto: Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah dinilai telah berhasil mencerai-beraikan honorer K2 (kategori dua). Ini dimulai saat rekrutmen CPNS 2018.

Honorer K2 yang bisa ikut tes dibatasi usia 35 tahun dan hanya untuk formasi tertentu (guru, penyuluh, dan tenaga kesehatan).

BACA JUGA: Titi Merasa Jatah Honorer K2 jadi PPPK Diambil Penyuluh Non-Kategori

Kini, pemerintah mengulanginya lagi dalam rekrutmen PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja) tahap pertama. Walaupun umur tidak dibatasi, tapi formasi masih dibatasi pada tenaga pendidik, kesehatan, dan penyuluh. Formasi lain yaitu tenaga teknis lainnya tidak termasuk.

"Ini kebijakan yang sangat tidak manusiawi. Honorer K2 kini jadi terkotak-kotak. Sesama honorer jadi saling cemburu," kata Ketua Umum Forum Hononer K2 Indonesia (FHK2I) Titi Purwaningsih kepada JPNN, Kamis.(7/2).

BACA JUGA: Kuasa Hukum Guru Honorer: Ini Tanda - tanda Alam yang tak Bisa Dilawan

BACA JUGA: Titi Merasa Jatah Honorer K2 jadi PPPK Diambil Penyuluh Non-Kategori

Mestinya, lanjut Titi, pemerintah memberikan ruang bagi tenaga teknis lainnya untuk ikut seleksi PPPK. Mereka adalah honorer K2 yang punya hak sama karena mengabdi di bawah 2005 hingga sekarang.

BACA JUGA: Rerata per Hari Ada 4 - 6 Konten Hoaks, dari Pemilu Hingga Honorer K2

Yang membuat Titi heran, mengapa pemerintah menempatkan honorer K2 teknis lainnya pada rekrutmen tahap dua. Sementara penyuluh pertanian non-K2 justru diakomodir.

"Katanya mau selesaikan masalah honorer K2, kok setengah-setengah sih caranya. Kenapa tenaga teknis lainnya tidak diangkat juga di tahap pertama," terangnya.

BACA JUGA: Kuasa Hukum Guru Honorer: Ini Tanda - tanda Alam yang tak Bisa Dilawan

Titi menambahkan, dirinya tidak melarang pemerintah mengangkat tenaga lain selain honorer K2 karena memang itu kebutuhan dan hak pemerintah. Namun minimal buatkan kebijakan yang adil buat honorer K2 seluruhnya. Bukan dikotak-kotakan lagi berdasarkan instansi dan kualifikasi. Honorer K2 hanya minta penghargaan atas pengabdian..

"Saya masih berharap pemerintah akan keluarkan kebijakan yang adil buat honorer K2," tutupnya. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Soal Honorer K2, Ketum IGI: Bukan Cuma Ratusan Ribu, Pak Presiden


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler